Sabtu, 05 Februari 2011

Moon (2009)


Director : Duncan Jones
Cast : Sam Rockwell, Sam Rockwell, Sam Rockwell, GERTY (Kevin Spacey)
Rate : 3,5/5


Apa yang akan Anda kerjakan dalam kesendirian? Kesendirian yang sangat pekat, dan hanya ditemani oleh serangkaian mesin tak bernyawa dan jauh dari hingar-bingar rutinitas bumi? Saya tidak sedang membicarakan Tom Hanks di Castaway apalagi Ryan Reynolds yang 'terkubur' di Buried, karena kedua film itu tidak berkutat dengan mesin. Saya juga tidak sedang mengoceh soal robot penolong nan karismatik bernama Wall-E. Benar, saya sedang menelusuri jalan hidup yang penuh kegersangan kasih sayang dan sosialisasi dari seorang astronot bernama Sam Bell. Sam terikat kontrak tiga tahun sebagai penambang yang mengolah batu-batuan bulan untuk menyerap energi matahari. Keterasingan dengan dunia luar angkasa membuat dirinya merasa terpenjara dan monoton dengan schedule yang itu-itu saja. Perlahan, Sam menemukan sesuatu yang membuka matanya lebar-lebar akan kesintingan 'orang bumi'.

Duncan Jones, dengan budget minim dari para penyuntik dana, telah mengoptimalkan apa yang telah tertuang di naskahnya. Mulai dari tata artistik lingkup kehidupan di bulan, wahana tempat tinggal Sam Bell lengkap dengan segala gadget mutakhirnya, hingga efek sederhana namun menunjang sebagian besar film. Lebih dari itu, saya salut akan upaya Duncan yang sukses menyorot kesendirian sang tokoh utama lebih dalam. Siksaan batin melalui perbincangan samsung dengan keluarga di bumi sampai akhirnya harus mengenyam pil pahit. Dan juga tekanan batin Sam Bell setelah tau jika ada kloningan dirinya di muka galaksi itu.

Jones mungkin awalnya mengartikan semua kehalusinasian Bell sebagai kamuflase jalan cerita. Namun seiring plot mengalir, terbongkarlah sudah maksud scriptwriter-nya. Bell adalah korban. Sedikit twist yang sukses menghancur-leburkan pemikiran awal penonton. Dimasukannya sosok robot GERTY untungnya memang pas. Gambaran masa depan juga terlihat mapan. Jangan samakan Wall-E dengan GERTY. Walaupun sama-sama pintar, namun GERTY lebih amoral. Maksudnya, tidak sepenuhnya berada di pihak yang disegani penonton. Kendati banyak hal genius dan cerdik di film ini, namun sayangnya, dengan atmosfer sedikit dialog ataupun hal-hal klimaks yang diharapkan penonton awam, bisa jadi menjadi tumbal bagi filmnya sendiri.

Sam Rockwell duduk di singgasana yang sama dengan Tom Hanks akan one-man-show-nya. Hampir 100% durasi Moon dijejali oleh akting primanya. Mimik Rockwell mampu menginterpretasikan sebuah kesedihan dan keterlenaan seorang diri yang rindu akan dunia luar. Penontonpun bisa merasakan dua karakter di dalam satu orang saat clone Sam Bell muncul di layar. Bagi Kevin Spacey sendiri, sulih suaranya dalam mesin robotik GERTY berhasil menimbulkan kesan robot yang cerdas bin lucu.

Moon boleh saja lepas dari tangan kritikus untuk ikut serta dalam ajang-ajang film dunia, namun Moon bisa jadi sebuah asosiasi bagaimana film berbiaya minim bisa membuahkan feature yang tak kalah 'garang' layaknya Star Trek ataupun Star Wars dalam genre sci-fi. At least, Moon tidak serumit kedua film tersebut.

Sebagai penutup, inilah apa yang dimaksud pengkaratan daya pikir. Sam Bell dari awal melakukan kesalahan walaupun mengemban misi sosial untuk menyeberang dari bumi ke bulan. Tapi, ia terperangkap oleh apa yang ia tabur sendiri. Happy watching!

by: Aditya Saputra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar