Sabtu, 12 Maret 2011

Veronica Guerin (2003)


Director : Joel Schumacher
Cast : Cate Blanchett, Gerard McSorley, Brenda Fricker
Rate : 3,5/5

Anda kenal siapa itu Veronica Guerin? Jika Anda balik bertanya kepada saya siapa dia, sayapun mempunyai jawaban yang sama dengan Anda. Saya tidak mengenal seorang Vernoica Guerin sebelumnya, hingga akhirnya saya menonton film buatan Joel Schumacher ini. Veronica Guerin adalah seorang pekerja kuli tinta sekaligus penulis artikel kriminal yang memilih lajur tidak aman untuk pekerjaannya. Guerin berani masuk ke lembah hitam guna mencari suatu fakta yang akhirnya menyeret kehidupan pribadinya lebih dalam. Suatu hari ketika ia berniat menuntaskan perihal sindikat narkoba yang sudah teramat parah, mau tak mau, Guerin harus menggaransikan nyawanya.

Frase yang mengatakan 'mulutmu harimaumu' seakan mengelupas ke akar-akarnya lewat film ini. Apa yang telah ditabur oleh Guerin lewat 'kerja keras'-nya, memang ia pula yang harus menuai nantinya. Mungkin Guerin terlalu kritis atau ia terlalu sembrono dalam mengupas persekongkolan yang ada, yang jelas kinerja Guerin tidak bisa dipandang sebelah mata. Bagaimana upaya beliau mengubah kehidupan bermasyarakat di Irlandia setelah akhirnya ia meninggal mungkin salah satu pembenahan yang paling berhasil dari seorang pekerja pencari berita. Joel telah sukses membuat penontonnya untuk sedikit prihatin tentang nasib seorang Guerin. Saya pribadi merasa antusias dengan film ini, bukan karena dramanya, namun dengan seluk-beluk dunia wartawati sang tokoh. Yah, mungkin terlalu tragis. Kendati demikian, imbalannya setimpal dengan apa yang ia telah perbuat.

Sang dalang film ini walaupun saya nilai kurang dalam penggarapan emosi, tapi sudah memaksimalkan aset penting dari seorang Cate Blanchett, aktingnya. Performa Cate dalam menciptakan Guerin yang bermartabat tinggi dan berkarisma lebih memang sangat brilian. Bahkan, aktingnya seakan menambal bantuan aktor lain yang bermain kurang bagus. Intinya, Cate seakan bermain tunggal, dan pertemuannya dengan Colin Farrell lumayan mengejutkan. Oh wait, Joel pernah mengajak Farrell di Tigerland dan Phone Booth, jadi kameonya beralasan.

Apa yang bisa kita pelajari dari film ini? Yah, untuk sebagian orang belajar sesuatu dari sebuah film terkesan konyol, namun memang ada sekelumit pesan yang ingin disampaikan dari sang sutradara. Dan, Veronica Guerin sedikit banyak telah memberikan amanat yang sangat kental akan keberanian, kebebasan bertindak dan berkarya, hingga mengusik kehidupan bejat seorang pendosa. Melindungi kaum minoritas korban sang pendosa tadi. Bagaimanapun juga, Veronica Guerin akan mengacu pada hak asasi manusia yang konon katanya lebih berpihak pada hukum, dan tentu saja uang.

Sayang sekali jika film ini kurang mendapat sambutan hangat dari perentas media luaran sana. Sejatinya, film ini menekankan banyak hal yang bisa kita peroleh saripatinya. Lupakan minus-minus yang tidak mengganggu jalinan ceritanya, nikmati saja bagaimana Blanchett menjelma sepenuhnya ke batin seorang Veronica dan berpikirlah apa yang akan kita lakukan jika kita berada di posisinya. Satu hal lagi, ending film ini di mana sang 'pahlawan' kita mendekam di mobilnya dengan alunan lagu dari vokal anak kecil sungguh membuat hati siapa saja yang menontonnya menjadi perih. Terlebih saat sang anaknya muncul di layar sambil dirangkul oleh sang ayah. Great! Happy watching!

by: Aditya Saputra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar