Minggu, 24 Juni 2012

Brave (2012)


Director: Mark Andrews and Brenda Chapman
Voice-over: Kelly McDonald, Emma Thompson, Billy Connolly, Julie Walters
Rate: 4/5


Brave, hanya berkutat pada teritori yang sangat sering disinggung oleh film-film tentang keluarga lainnya. Mengambil benang merah koneksi batin antara anak dan orang tua. Tidak ada yang spesial dari premis tersebut, sampai akhirnya saya buktikan sendiri menyaksikan film berdurasi 100 menit-an ini. Satu hal yang menjadi acuan adalah, Brave merupakan hasil beranak pinak dari rumah produksi animasi terbesar di dunia, Pixar Animation Studio. PH yang telah menelurkan banyak film brilian yang tak jarang menghantarkan ke podium Oscar serta beberapa tingkat festival lainnya. Selain itu? Apa yang menarik dari Brave jika prosa penceriteraannya terbilang sangat klise?

Merida, terlahir dari keluarga yang memiliki silsilah kerajaan yang mengesankan. Hidup di alam Skotlandia yang masih memegang unsur kaum viking, Merida terbentuk oleh kebebasan yang bertanggung jawab. Yang itu pula menjadi masalah bagi ibunya. Merida remaja mau tak mau dipaksa ibunya untuk menjadi puteri kerajaan yang berujung pada penjodohan ke kerajaan-kerajaan tetangga. Sayembara sepihak itu ternyata membuahkan hasil yang tidak akan terpikirkan sebelumnya. Keegoisan sang ibu dibalas oleh keegoisan sang anak. Bibit amarah yang ditanam, tumbuh menjadi mimpi buruk yang akan disesali oleh keduanya, seumur hidup.

Yang tak lazim dari kebiasaan Pixar adalah mempersembahkan sebuah film dengan wanita sebagai tokoh utamanya. Bahkan Merida dikisahkan sangat perkasa dengan bekal bakat memanah yang luar biasa memukau dan penyebab utama runtuhnya rasa saling kasih antara ia dan ibunya. Lantas, mengesampingkan storytelling yang generik tadi, film bergulir dengan sangat positif hingga akhir filmnya. Dengan membawa pernak-pernik sihir (yang sangat jarang dipakai Pixar), Brave memiliki segala unsur yang patut dinilai dengan poin terbaiknya.

Mengetahui siapa si kreator film ini memang sangat riskan menelaah hasil akhir filmnya sendiri. Pengalaman yang minim sedikit memberikan skeptis buruk bagaimana filmnya akan memenangi hati segala usia laiknya film-film Pixar sebelumnya. Nyatanya, keamatiran mereka membidani sebuah film panjang malah berdampak baik. Brave terlihat sekali keorisinalitasannya pada berbagai kesempatan. Penonton tidak perlu meragukan lagi betapa indahnya film ini melaju di layar lebar. Sangat cantik, sempurna, dan tata visual yang menggugah mata. Dan juga akan terpuaskan dengan pemilihan musik yang sama memesonanya. Satu hal lagi ialah pengisian suara yang terbilang sempurna. Terutama untuk aksen Scottish yang begitu kental.

Menyinggung Madagascar 3 yang baru-baru ini rilis, sedikit menggelitik saya untuk membandingkan film yang sama-sama berformat animasi 3D ini. Brave tidak sememukau sekumpulan hewan itu dalam memberikan suntikan guyonan-guyonan, tapi Brave memiliki semangat tinggi dalam menyampaikan pesan moral yang tidak tertuang di film animasi kebanyakan. Saya berani bertaruh, ending film ini adalah bagian paling emosional. Bukan berarti adegan lain lempeng-lempeng saja, hanya saja rasa penyesalan memang terlihat jelas di bagian ini. Dan inilah gagasan utama yang ingin dibangun Brave sedari awal.

Mudah-mudahan Brave berkesempatan menaikan kembali derajat Pixar di ajang Oscar. Jika menang adalah bonusnya, setidaknya ini bisa dijadikan sedikit tebusan yang bernilai untuk semua pengagum karya-karya Pixar. Penuturan klasik yang diemban Brave memang memiliki tanggung jawab yang sungguh berat. Brave tidak semewah Wall-E, tidak sekreatif Ratatouille, tidak semenyentuh Toy Story, tidak selucu Finding Nemo, tapi patut dipercaya, jika Brave memiliki tingkat orisinalitas yang sepadan. Happy watching!

by: Aditya Saputra

PS: La luna adalah film pendek yang muncul sebelum Brave dimulai. Bercerita tentang bagaimana tiga orang pelaut yang bertugas menggantikan posisi bulan yang membelah bumi menjadi dua bagian waktu, siang dan malam. When the moon is off, that's the chance when you can stargaze spectacularly!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar