Sabtu, 08 Desember 2012

The Hunger Games (2012)

Director: Gary Ross
Cast: Jennifer Lawrence, Josh Hutcherson, Liam Hemsworth, Stanley Tucci, Wes Bently, Elizabeth Banks, Woody Harrelson, Toby Jones
Rate: 2,5/5


The Hunger Games muncul sesaat sesudah usainya saga Harry Potter dan sebelum tamatnya franchise Twilight. Sebuah start yang bagus mengingat kedua seri besar itu harus dilanjuti dengan waralaba yang diharapkan bombastis juga. Tidak banyak novel berseri yang akhirnya sukses menjamu fans dan penonton awam ketika diangkat ke media film, seperti Eragon dan The Golden Compass misalnya, yang kelanjutannya masih berupa hembusan angin. Seperti mengikuti jalur seniornya, The Hunger Games yang di novelnya ditujukan ke pembaca remaja, versi filmnyapun ikut-ikutan dibuat seaman mungkin untuk menarik banyak peminat dan dilabeli PG-13 saja. Untuk beberapa sektor, ide yang jitu melihat box office filem ini yang lumayan saat masa edarnya. Namun, untuk beberapa kondisi dan keperluan film, rating PG-13 tadi malah menjadi kendala mengapa filmnya menjadi sangat kekanak-kanakan.

Sekumpulan anak dari berbagai distrik di suatu jaman distopian, diharuskan mengikuti kontes musiman yang diselenggarakan panitia setempat dan kru tv untuk saling menyelamatkan diri di lokasi hutan yang sudah dipersiapkan. Mereka 'wajib' saling bunuh jika ingin menjadi pemenang tunggal. Adalah Katniss Everdeen yang menggantikan sang adik yang awalnya terpilih secara acak untuk mewakili daerahnya bersama pasangannya Peeta. Katniss harus rela meninggalkan keluarga dan sahabatnya, Gale, untuk ikut serta di turnamen kematian tersebut. Singkat cerita, selama masa survival in the woods itu para kontestan saling baku hantam, dan menyisakan beberapa orang saja, termasuk Katniss dan Peeta. Perjuangan mereka dengan segala trik dan ide untuk menyambung nyawa berujung sebuah kebahagiaan yang kita (penonton-red) sudah tau bagaimana akhir film ini. Happy ending!

Sebagian besar film ini mengingatkan saya kepada film fenomenal Battle Royale yang memiliki rating 'Dewasa'. Dan memang di situ kandungan thriller-nya sangat kental. The Hunger Games, alih-alih ingin menyamakan (walaupun si penulis novelnya tidak berniat demikian) unsur yang ada di Battle Royale, adegan kekerasannya serba tanggung. Suzanne Collins selaku novelis yang bertanggung jawab atas ceritanya sudah memberikan permulaan untuk dieksekusi Gary Ross sebaik mungkin. Sayangnya Ross terlalu berpatokan pada pasar. Tidak ada ketegangan saat melihat tokoh utama kita lari-larian menyelamatkan diri dari berbagai serangan dari musuh. Nihil adrenalin yang diciptakan. Apalagi adegan aksi di film ini terlampau sedikit mengingat durasi film ini lebih dari 2 jam. Drama untuk satu jam pertama saya nilai terlalu berlebihan, apalagi jika cuma diisi hal-hal kosong yang tidak bergitu penting.

Set dekorasi film ini juga tidak mengisyaratkan jika film ini dimaksudkan untuk menjadi waralaba besar. Pesona hutan dan 'kantor' para kru dibuat begitu saja. Poin plusnya, kostum dan make-up film ini diperhatikan dengan cukup baik sampai-sampai ingin tertawa saat melihat Stanley Tucci dan Toby Jones dengan dandanan seperti itu. Gary Ross juga pelit menyelipkan adegan-adegan berani serta dialog yang bisa membangun semangat penonton. Untung saja film ini memakai jasa Jennifer Lawrence. Aktris muda yang sudah diakui bakat aktingnya ini sukses membawa peran pahlawan dadakan seorang Katniss. Kepiawaiannya dalam memanah dan aksi bak-bik-buk cukup membuat kita percaya jika ia seorang hero. Sisa aktor lainnya tidak begitu bermasalah kendati tidak ada satupun dari mereka yang bermain total bagusnya.

The Hunger Games mungkin tidak tujukan sejauh seperti saya utarakan di atas. Walau bagaimanapun juga film akan terasa buruknya jika diolah dengan serba kekurang-matangan di departemen apapun yang melengkapinya. Jika Ross ingin serius membesarkan novel berseri ini, Catching Fire harus lebih berkualitas dari ini. Ingat, The Hunger Games bukanlah Twilight yang memunyai banyak komponen majis di dalamnya. Jika harus menaruh beban di pundak Jennifer Lawrence seorang, The Hunger Games ujung-ujungnya akan jatuh di penilaian yang sama. Happy watching!

by: Aditya Saputra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar