Sabtu, 15 Oktober 2011

Rise of the Planet of the Apes (2011)


Director: Rupert Wyatt
Cast: James Franco, Freida Pinto, John Lithgow, Brian Cox, Tom Felton, Andy Serkis (voice of Caesar)
Rate: 4/5


Memalukan sekali rasanya menyadari diri kalau belum pernah menonton satupun film tahun-tahun belakang tentang kera besar ini. Jangankan untuk film lawas era 60-an, yang lewat satu dekade karya Tim Burton saja belum saya jamah. Akhirnya kesempatan menyaksikan para monyet ngamuk ke homo sapiens datang juga. Beruntung, kesan pertamanya ini sungguh menyenangkan. Filmnya rapih, bagus, dan ada beberapa adegan yang sangat membekas di kepala. Walaupun tema dan ceritanya sudah uzur, namun polesan sang sutradara serta pembaharuan lainnya telah mengkilapkan tampilan Rise of the Planet of the Apes ecara keseluruhan.

Entah kenapa, ada sensasi tersendiri saat menyaksikan film ini. Pertama, mungkin karena kuatnya chemistry para bintang dan binatangnya yang saling memadu-padankansatu sama lain. Kedua, keberanian sang kreator memilih adegan-adegan yang terbilang berani dalam penyampaian pesan ke penonton. Berikutnya mungkin karena efek, musik, dan tata kamera yang makin melengkapi agar film ini bukan cuma sebagai konsumsi mata dan telinga tapi juga demo sosial secara tidak langsung. Terakhir, mungkin juga berkat kepiawaan beberapa pekerja aktingnya. Singkarkan dulu si Pinto yang sedikit cemen, masukkan kuota akting dari Franco, Lithgow, Felton (bolehlah...), dan Serkis sebagai peraga monyet Caesar. Keseluruhannya menunjukkan akting yang tidak berlebihan sehingga tersaji dengan sangat meyakinkan kalau apa yang diceritakan besar kemungkinan bisa terjadi di dunia nyata.

Film ini sebagai contoh bagaimana manusia salah dalam mengaplikasikan kelebihan kepintaran otaknya. Ternyata terlalu pintar (juga rakus) dapan merusak apa yang sudah dipilah dengan baik. Tokoh si bos yang selalu kurang dengan apa yang didapatnya bisa jadi cambuk untuk para bos-bos besar di luar sana yang berotak sejenis. Ceritanya cukup sederhana, di mana serum yang memungkin para kera besar terlihat seperti manusia dalam kesehariannya. Namun sayangnya apa yang diharapkan tidak sesuai dengan rencana. Perlahan para simpanse ini merebak keluar jalur dan meresahkan manusia.

Mengambil point of view dari Caesar, evolusinya dari mula ia bayi hingga super cerdas untuk ukuran kera di usia dewasa cukup membantu jalur filmnya. Kesan mendalam yang dirasakan Caesar terbukti sukses dalam membangun emosi. Klimaks muncul saat ia mulai merasakan betapa leganya di dunianya sendiri. Caesar ingin bebas. Seolah penonton jadi sedikit terenyuh jika para binatang liar ini (dan juga para pet lainnya) butuh sebuah keleluasaan hidup, bukan untuk kelinci percobaan. Suatu pesan klasik yang masih ampuh hingga sekarang.

Kesimpulannya, memang tidak terduga jika summer movie tahun ini diisi oleh setidaknya satu film bermutu tinggi. Bukan merendahkan film summer lainnya, tapi laksana Inception, Rise of the Planet of the Apes seakan seperti suntikan darah segar di mana sekelilingnya masih menghantui film dengan tema serupa namun rendah kualitas. Selamat menikmati sajian menarik dari sutradara yang kurang pengalaman membuat film ini. Kans sekuelnya semakin membumbung tinggi. Can't wait for the next episode. Happy watching!

by : Aditya Saputra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar