Minggu, 10 April 2011

Black Swan (2010)


Director : Darren Aronofsky
Cast : Natalie Portman, Vincent Cassel, Mila Kunis, Barbara Hershey, Winona Rider
Rate : 4,5/5


Obsesi, satu kata yang menjadi sorotan utama dalam karya teranyar seorang Darren Aronofsky. Setelah sebelumnya secara mengejutkan menampilkan secara visual kumpulan junkies, dunia linear di The Fountain, serta mengangkat kembali nama Mickey Rourke ke belantika film dunia lewat The Wrestler, Darren kembali 'semena-mena' memanfaatkan bakat aktornya untuk bermain maksimal. Back Swan menjadi kendaraan baru yang Darren stir dan membawanya keliling ke festival-festival film terkemuka di bumi ini. Bahkan, sebelum menjadi isu hangat di bursa Oscar pun, Black Swan telah disemangati besar-besaran saat pertama kali tes layar. Semua tak lain dan tak bukan karena keberhasilan kru dan pekerja akting di dalamnya.

Nina adalah seorang balerina yang memiliki bakat mumpuni dan bersikeras untuk memperoleh predikat Swan Queen di drama pementasan nanti yang dikarang oleh Thomas. Nina berlatih mati-matian karena untuk merenggut tugas itu sang pelaku mau tak mau harus memegang jabatan sebagai White Swan dan Black Swan sekaligus. Namun, suatu ketika Thomas sempat berpikir untuk menempatkan balerina baru berbakat bernama Lily untuk peran Angsa Hitam itu. Nina tidak tinggal diam, segala upaya ia lakukan untuk merebut kembali singgasana yang diinginkannya. Tapi ternyata, jalan yang ia tembuh berbelok ke arah kegelapan. Nina menjadi paranoid berlebihan, terusik hidupnya oleh aura gelap dan jahat bak setan pencabut nyawa. Ditambah lagi, dorongan dan kukungan dari sang ibu yang over protected.

Black Swan kokoh dari segala teknis yang ada. Film ini punya sutradara yang berhasil meracik spesial drama menjadi sebuah thriller psikologis. Darren menarik penonton dengan mudah merasuki alam liar dari seorang Nina dan seakan mengajak untuk menjadi saksi perubahan gejolak batin Nina tersebut. Banyak adegan absurd yang kemudian berkembang menjadi adegan kunci. Seperti Nina yang seakan 'berubah' menjadi angsa hitam ataupun saat Nina kebingungan sendiri dengan wujud lainnya. Sinematografi yang men-shoot scene-per-scene juga menghasilkan klimaks yang sangat menggigit. Tampilan kamera yang menarik gambar para balerina menari ataupun untuk adegan 'hitam' pun ditampilkan dengan sangat apik. Begitupun musik yang melatarinya. Sepanjang film, lengkingan piano mengudara mengikuti gerak lincah para balerina dan juga Nina yang berubah sifat. Jangan lupakan ending-nya yang jauh dari kesan amatiran. Thrilling enough.

Sektor akting kita menemukan seperangkat aktor yang bermain dengan sangat baik. Dimulai dengan sang juara kita, Natalie Portman, yang mampu menerjemahkan sosok Nina yang pendiam awalnya namun perlahan menjadi sosok yang tidak bisa dikontrol. Gerak tari balet yang ia kuasai juga tidak sia-sia, termasuk dengan keberaniannya untuk melakukan adegan intim dengan Mila Kunis maupun Vincet Cassel. Portman pantas dijerat Best Actress untuk perannya ini. Sangat jarang menonton aktor yang mengejutkan bermain sangat menghipnotis seperti ini. Sama halnya dengan Kunis sebagai pendukung yang juga bermain brilian. Lily menjadi terbelah dua berkat Kunis.

Sampai sekarang, adegan-adegan yang ada di Back Swan masih terngiang di kepala saya, terbukti betapa memorable-nya film ini bagi saya. Dan saya hampir lupa jika tahun lalu, Hollywood juga menetaskan Inception yang superior itu. Ternyata, Black Swan tidak butuh inovasi yang melencengkan logika tersebut untuk menjadi yang terdepan bagi saya. Hanya dengan tampilan yang tambal sulam mulai dari cerita hingga ke akting, Black Swan saya labeli sebagai film terbaik sepanjang tahun 2010. Tidak berlebihan, dengan dukungan 100% dari Natalie Portman, seaakan membuat Black Swan seperti kado istimewa dari seorang Darren Aronofsky kepada para penggemar barunya. Happy watching!

by: Aditya Saputra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar