Jumat, 13 Januari 2012

Bridesmaids (2011)


Director: Paul Feig
Cast: Kristen Wiig, Maya Rudolph, MElissa McCarthy
Rate: 3,5/5


Banyak yang menduga sebelumnya jika film ini tak beda dengan kebanyakan komedi pernikahan pada umumnya. Menampilkan adegan slapstick dengan gaya humor Amerika yang sedikit jorok dan kasar, desilipin dengan romansa yang old-fashion, serta ending yang diharuskan bahagia. Sekalipun ada sososk nama Judd Appatow di dalamnya, juga tak menyurutkan pandangan penonton jika film ini tak jauh sebagai film wanita dengan unsur feminis yang berlebihan. Untuk satu hal tersebut, tidak ada yang salah. Bridesmaids memang mengarah dan akhirnya mengacu sebagai film romantis komedi yang bertutur keras pada pergolakkan wanita entah dari sisi negatif maupun positifnya. Yang menarik, sang empunya projek tidak meletakkannya sebagai tontonan wanita saja, karena terus terang, banyak hal lain yang mampu dipetik dari film ini, bukan sekedar gelak tawa.

Menimbulkan sebuah pertanyaan jika pada diri kita sendiri terbungkus rasa iri dan dengki yang berkecamuk melihat sahabat kita seperti tak mau lagi mendengar pendapat kita dan sebagainya. Menyesakkan dada jika lawan kita berasal dari kalangan super elit yang terasa mustahil buat ditaklukkan. Lebih nista lagi, jika hidup kita tengah ditudung masalah baik karir, keluarga, maupun dengan kekasih. Annie Walker adalah tokoh utama kita yang ceritanya sudah saya umbar sebagian dari beberapa penggal kalimat di atas. Hidup super slenge'an dengan tingkah yang hampir keseluruhan orang sekitarnya tidak menyukainya menyebabkan Annie menjadi sosok yang cenderung semau gw. Hingga pada akhirnya, sebuah pesta yang menentukkan arah hidup Annie dan bercermin pada keadaan tentang kesalahan fatal yang telah ia perbuat.

Yang cukup menarik dari film ini adalah patut disimaknya beragam karakter yang cenderung generik tapi tetap istimewa bagi penonton. Beberapa tokoh hidup di tangan aktornya masing-masing. Pembawaan mereka yang santai menghangatkan segala adegan yang ada. Mulai dari dialog lucu hingga yang bersifat intimpun menjadi suatu paket yang segar tanpa harus diselipi dialog-dialog super berat. Segala intrikpun memang sangat nyata, semua orang di dunia bisa saja terjadi seperti kondisi mereka. Naskah yang tersusun rapih inilah sungguh dicermati pembuat filmnya dengan bijaksana dan mengadu para aktor dan skripnya tadi untuk tetap stabil di hadapan kamera.

Penguasaan Kristen Wiig sebagai pemeran utama jelas nyawa terbesar untuk film ini. Tanpa dia mungkin keseluruhan paket tadi akan menguap begitu saja. Penampilan yang santai namun prima membantu menghidupkan film feminis satu ini. Kerja keras yang sepadan dengan dampak nominasi yang seliweran belakangan ini kepadanya. Appatow selaku isi kepala untuk filmnya kali ini tidak serta merta meninggalkan atribut kekocakannya yang biasa ia bawa untuk film banyolan khas prianya. Kali ini lewat bantuan badan perempuan. Feig yang sudah pengalaman lewat The Office selama ini, mengangkat Bridesmaids ke hasil yang mengagumkan untuk kalangan pemula di layar lebar.

Kendati hampir seluruh kritikus menyebut Bridesmaids film komedi romantis biasa-biasa saja, namun pesan dan kritik yang membalutnya mampu berbicara lebih dari itu. Isu persahabatan dan tema yang umum seperti cinta dan pernikahan ini memang masih menjadi tombak yang pas jika dibuat dengan bijaksana. Beberapa adegan yang terasa baru dan segar, serta bantuan menawan dari para pekerja aktingnya, mampu melahirkan Bridesmaids disukai pria dan wanita dan diplakat sebagai salah satu keluaran terbaik tahun 2011 kemarin. Bersanding di Golden Globe, meskipun tidak optimis untuk menang, setidaknya masih lebih pantas dipilih ketimbang The Tourist yang 'dipaksakan' ikut bersaing. Happy watching!

by: Aditya Saputra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar