Sabtu, 28 Januari 2012

Carnage (2011)


Director: Roman Polanski
Cast: Jodie Foster, Kate Winslet, Christoph Waltz, John C. Reilly
Rate: 3,5/5


Apa jadinya jika empat aktor dengan kemampuan akting yang mumpuni dikumpul di satu ruangan kecil dan berargumen tentang kenakalan anak-anak dan kemudian menyerempet ke kehidupan pribadi mereka? Attitude buruk yang akhirnya kepalan terbuka dan segala temperamental keluar berkat ketidaksengajaan mereka saling tukar pikiran? Roman Polanski sangat jelih memilih public figure untuk menuntaskan drama berbau komedinya kali ini. Dengan Carnage sebagai title, tak banyak film yang bermain di ranah tidak aman begini. Diilhami dari drama teatrikal, Carnage dibangun berkat keempat aktor kebanggan banyak orang ini. Tema dan seting yang unik meski pembahasannya tetap santapan sehari-hari di kehidupan nyata.

Ceritanya anak Jodie Foster dan Joh C. Reilly di-bully oleh anak pasangan Kate Winslet dan Christoph Waltz. Untuk melebarkan sikap silaturahmi dan juga meredakan permasalahan, Kate - Waltz bertamu ke rumah Reilly. Jamuan yang bersifat menyelesaikan perkara yang ada malah memanjang menjadi sebuah kompromi yang tidak berkesudahan. Keluarga Waltz yang selalu urung pulang berkat 'cegahan' dari keluarga Reilly, dan beberapa pertimbangan lain yang membuat mereka seakan 'dipaksa' berkonfrontasi dan bergejolak yang mengepul menjadi adu amarah dan saling mengungkapkan kepribadian masing-masing.

Film ini cukup pendek, malah hanya berdurasi kurang dari satu setengah jam. Itu sudah sangat pas, dan kesan menyempitnya cerita menjadi terkendali. Tidak dipaksa dipanjang-panjangkan oleh durasi, dengan obrolan mereka yang membundar di empat perwatakan saja. Polanski meneropong tiap jengkal penokohan dengan begitu cermat. Perlahan mereka yang tangan terbuka lambat laun memanas dan konsekuensi terburuk yang harus diterima. Rumah tangga mereka ternyata masing-masing memiliki kepelikan tersendiri. Bahtera bahagia itu mengelupas sendirinya berkat dialog-dialog menggelitik tersebut. Winslet yang kebagian paling emosionil sukses memerankan tokoh yang begitu paranoid dengan situasi yang memaksa serta Waltz yang begitu cuek dan sibuk dengan pekerjaannya. Diimbangi dengan Foster yang begitu pintar mengolah body language sebagai orang yang merasa dirugikan serta Reilly yang dengan santainya mengupas kesalahan-kesalahan bodoh. Menarik dan extra-ordinary.

Sayangnya, walaupun banyak adegan yang dimaksimalkan di seting yang minimalis, tapi Polanski kurang menjaga kenyamanan penonton berkat pesan filmnya sendiri. Kita sedikit dikelabuhi tentang maksud Polanski mengarang film ini. Apa masalah pem-bully-an hanya sebagai kedok yang berujung ke saling umpat jati diri atau bagaimana? Bagian itu terasa janggal kendati sesekali derita anak mereka sempat disinggung. Tapi bagaimanapun juga, niat baik Polanski patut dipuji. Cukup dengan satu apartemen dan empat orang saja mampu membalikkan simbiosis menjadi rantai makananan yang saling menyikut dan menikam satu sama lain. Perilaku rumah tangga serta harmonisasinya yang juga patut dipertanyakan. Kadang, tampilan luar yang bahagia belum tentu juga menyimpan bongkahan kebahagian yang sama dengan kulit luar tadi.

Foster dan Winslet sangat pantas mendapat nominasi Golden Globes kemarin mengingat Winslet yang begitu hebatnya mengatur rasa mual dan akhirnya muntah tanpa ada efek apapun. Begitupun Foster yang meletup-letup berkat pancingan dari Winslet maupun Reilly. Carnage tipe film yang unik namun kurang mendapat tempat bagi sebagian orang. Bukan saja yang keluar dari pakem film kebanyakan tapi Carnage juga tidak menyisakan apa-apa selain pembenahan diri lewat untaian kalimat dan segaris kemarahan. Setidaknya, Polanski sekali lagi sukses membuat karya yang super dan mendapat sambutan hangat di sidang kritikus. Happy watching!

by: Aditya Saputra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar