Jumat, 04 Januari 2013

Trouble with the Curve (2012)


Direcotr: Robert Lorenz
Cast: Clint Eastwood, Amy Adams, Justin Timberlake, John Goodman, Robert Patrick
Rate: 2,5/5


Filem bisa dikatakan berhasil jika mampu membuai penonton dengan ceritanya yang segar. Tidak perlu yang membuat otak berpikir keras, yang sederhana jika diolah dengan bijaksanapun bisa membuka sudut pandang lain. Pemakaian aktor-aktor ternama adalah selingan saja dan sekadar menjadi bonus bagi penonton. Memang pemilihan aktor kadang menjadi acuan, tapi tidak begitu mutlak. Ada beberapa filem yang dipenuhi para aktor berpredikat Oscar tapi belum bisa memberi dampak positif ke filemnya secara langsung, All The King's Men contohnya. Trouble with the Curve, jika saja tidak ada nama-nama besar di dalamnya, sudah pasti garapan debut dari Robert Lorenz ini akan sia-sia saja. Pengalamannya menemani Clint Eastwood di bidang asisten sutradara, membuatnya lebih mudah mengontrak Eastwood untuk melakoni tokoh utamanya.

Eastwood sebagai Gus, pencari bakat pemain baseball yang mengalami degradasi dalam hidupnya. Setelah ditinggal mati istrinya, Gus pun harus menghadapi peliknya hubungan ayah-anak dengan Mickey, perempuan sukses yang memiliki masa lalu yang kelam. Di pertemuan singkat mereka akhirnya berujung panjang tatkala di mana keduanya menjalani dialog sarkastik mereka lewat bantuan permainan baseball. Di tengah siklus itu, Mickey juga bertemu dengan pria tampan yang juga berperan sama sebagai pencari bibit unggul atlit untuk diajak ke pro baseball game.

Konotasi dan pelampiasan judul filem ini baru terartikan dengan jelas di 15 menit akhir filem. Awalnya saya pikir, 'curve' yang dimaksud adalah persinggungan tak jelas antara Gus dan Mickey, walaupun ada sedikit hal yang menjurus ke bagian sana. Namun, berkat pendekatan narasi yang berlebihan seperti ini, penonton merasa dibodohi oleh dalang yang mengajak sok serius tapi malah mengeksekusi sesuka hati. Banyak penggalan filem ini yang tidak tertata dengan santai. Semua sub-plot terkesan berantakan dan tidak jelas bab mana yang ingin ditonjolkan. Karakter yang seharusnya penting pun harus mengalah dan berbagi layar dengan aktor yang sudah memiliki prestasi, padahal peran aktor tersebut tidak sangatlah penting. Timpang tindih yang seperti inilah yang membuat filemnya menjadi tidak fokus dan berasa hambar sama sekali.

Jika akhir cerita ini mau dikatakan twist, saya berani bilang twist tersebut sangat murahan. Sangat memaksa sekali memasukkan unsur pelecehan seksual yang semakin mengotori citra filemnya. Untunglah filem ini masih memiliki aktor sekelas Clint Eastwood dan Amy Adams. Saya sukses dibuat kesal oleh Gus yang tidak tau diri dan sangat arogan seperti yang tergambar di filemnya. Di sini, Eastwood berarti berhasil memberi kesan yang ingin disampaikan tokohnya. Amy Adams juga tak kalah bermain cemerlang. Saya ralat, Amy Adams selalu bermain cemerlang. Bahkan peran yang dimainkan Justin Timberlake tidak begitu spesial. Dimainkan oleh aktor kurang terkenalpun tidak akan memengaruhi ceritanya juga. Terlalu ambisiusnya Lorenz dalam menempatkan naskah ke wilayah yang terlalu 'berat' juga adalah salah satu kesalahan fatalnya.

Trouble with the Curve jika sedari awal dimaksudkan untuk menghibur, filem ini jelas kurang selipan hiburannya. Untuk menjadi sorotan di berbagai festival, Trouble with the Curve bisa saja menyalip, tapi antri di urutan paling belakang. Saya tidak menegatifkan filem ini dan menghasut pembaca review saya. Tapi kalian akan paham jika sudah menontonnya secara langsung. Jika diibaratkan sebuah curve/lengkungan, penonton yang semula berada di bawah, akan diajak naik secara perlahan. Stop di titik puncak klimaks yang akhirnya menurun tajam dan berakhir pada kekecewaan. Menyaksikan Trouble with the Curve, seringan-ringannya menonton drama biasa. Happy watching!

by: Aditya Saputra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar