Jumat, 19 November 2010

Serendipity (2001)

Director : Peter Chalsom
Cast : John Cusack, Kate Beckinsale, Lilli Lavine, Jeremy Piven, Bridget Moynahan
Rate : 3,5/5


When love feels like magic, you call it Destiny. When destiny has a sense of humor, you call it Serendipity.

Cerita dasarnya memang sangat generik. Seorang pria dan wanita secara tidak sengaja bertemu saat sedang mengambil sebuah sarung tangan di sebuah toko. Sejak itu, kedua mata memandang, tumbuh benih suka, sang pria menggebu-gebu untuk melancarkan serangan pe-de-ka-te, si wanita semula jual mahal walau dari mukanya saya sudah tau jika dia juga kesengsem terhadap pria itu. Yah, cerita tidak dimudahkan hanya dalam barisan kalimat itu. Si wanita mengajak takdir untuk menguji kapasitas percintaan mereka. Apakah mereka benar-benar berjodoh atau tidak. Bertahun-tahun mereka tidak bertemu, bertahun-tahun mereka hanya bisa mengira-ngira apakah bisa bertemu lagi, dan demi bertahun-tahun pula akhirnya mereka untuk pertama kalinya bisa menyatukan bibir satu sama lain. Ini film dengan akhir yang bahagia.

Untung saja Serendipity memiliki banyak tameng yang menjadikannya sebagai film drama romantis yang berhasil. Di luar konteks kemiskinan idenya, Serendipity mengalir secara flat namun segar berkat suasana dan dialog-dialog yang cukup romantis. Sang sutradara berikut scriptwriter-nya dengan pintar memilah-milah mana adegan yang diharuskan gombal dan adegan mana untuk porsi serius. Juga lika-liku pertemuan akbar antara dua sejoli dibuat begitu mengena. Belum termasuk bagaimana sang sutradara menyorot momen-momen indah seperti saat mereka ber-ice-skate bersama sampai bertaruh nasib di lift.

Sang kreator juga sukses memasukkan detail-detail kecil yang menambah poin untuk film ini. Seperti misalnya novel yang sengaja diloakkan si gadis untuk sang pria, bercengkrama menikmati cokelat di toko Serendipity 3, serta pemasukkan partner di antara keduanya untuk membantu menemukan tujuan cinta mereka.

John Cusack dan Kate Beckinsale yang kebagian sebagai wayang untuk film ini bermain sesuai perintah. Dengan tampang good looking mereka, sudah pasti menjadi modal untuk para penonton menyukai feature ini. Keduanya menyatu dan saling memperlihatkan sisi mendayu-dayu dalam hal percintaan. Saya yakin jika film ini akan sangat membekas di hati para penonton. Selain karena ceritanya yang mudah dicerna, Serendipity juga bak seri-seri romantisme yang lain, memberikan akhir yang menyenangkan di kedua belah pihak. Bagusnya lagi, film ini juga diiringi oleh musik yang cukup indah.

Mungkin menonton film ini akan menjadi sangat intim saat pasangan kita tidak percaya dengan yang namanya suatu kebetulan dan takdir. Setelah menonton film ini pun saya menjadi sedikit optimis jika love at the first sight akan menjadi lebih bermakna jika kita menyiasatinya dengan sentuhan mujarab seonggok cinta. Halah, saya jadi ngelantur kemana-mana. Happy watching!

by: Aditya Saputra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar