Director : Norman Jewison
Cast : Denzel Washington, Liev Schreiber, Deborah Unger, Dan Hedaya, Vicellous Reon Shannon
Rate : 3,5/5
Lagi-lagi. Drama memikat tentang dunia adu jotos yang seakan menjadi tema favorit para kritikus. Norman Jewison, pencetus drama komedi romantis memikat, Moonstruck, mengolah naskah pilihan yang tersadur dari sebuah buku otobiografi seorang petinju Rubin Carter. Mengambil periode tahun 1966, olahragawan ring ini terpaksa harus gantung sarung tinju usai vonis penjara atas sesuatu yang tidak pernah dibuatnya. Beberapa tahun kemudian, di saat ia mendekam di penjara, sosok bocah keling menelaah buku singkat karya The Hurricane yang menegaskan secara tidak langsung jika Carter bukanlah tersangka seperti yang polisi duga selama ini.
Untuk ukuran sebuah film biopik yang otomatis ending-nya sebagian besar gampang diterka, namun keluwesan yang dipadu-padankan Jewison untuk The Hurricane terlalu kuat untuk ditinggalkan di tengah jalan. Jewison berhasil membentuk karakter seorang 'pahlawan' di mata seorang 'fans' dengan sangat hati-hati tanpa terbebani panjangnya durasi film. Betul sekali, dengan total lebih dari 2 jam film ini bergulir, The Hurricane masih bisa dinikmati dengan santai namun membuai kita dengan dramanya. The Hurricane bukanlah Million Dollar Baby yang sedu sedan itu ataupun Rocky yang ekstra hiburan. Dan Jewison bukan pula perenggut Oscar layaknya si tua Clint Eastwood. Namun, Jewison meramu The Hurricane tanpa ba-bi-bu. Titik mula masa sukses dari petinju ini hingga harus merasakan kegetiran bui dituturkan dengan rapih dan lugas.
Yang lebih menarik dan menyeimbangkan panjangnya alur, penggagas naskah menyisipkan humor yang berselera sedang namun menggelitik. Mungkin itu salah satu faktor pula yang membuat saya mencap film ini rapih dan lugas tadi. Tata kamera yang cantik dari sinematografernya juga menambah cita rasa The Hurricane. Lupakan jika formatnya seperti Raging Bull yang juga menampilkan warna pekat hitam-putih! Film ini mempunyai unsur lain untuk menekankan sisi pendramatisiran adegan di atas ring.
Dan yang paling mendukung feature ini adalah penampilan gemilang dari Denzel Washington. Dia mencuri semua adegan di film ini. Kelincahan bertinju, air muka depresi selama 'bersemedi' di tembok besi hingga muram durja di persinggahan ruang sidang diterjemahkan dengan sangat baik lewat body language-nya. Kendati demikian, akting primanya di sini harus 'diacuhkan' Oscar atas sosok ayah cabul dari raga Kevin Spacey waktu itu. Tak terkecuali untuk Shannon yang memerankan sang bocah hitam pembuka gerbang kebahagian untuk Carter. Shannon (walaupun saya tidak begitu mengenal akting dia sebelumnya) sukses menghidupkan tokoh yang antusias dan penolong.
The boxers: Robert DeNiro, Hilary Swank, Sly Stallone, Mark Wahlberg, dan Russell Crowe boleh dikatakan aktor yang mumpuni dalam gerak tinju di depan kamera. Kecuali Bob, yang lain mungkin saja pula bengong menonton kemampuan Denzel Washington yang jelas-jelas lebih menjiwai perannya ketimbang yang lainnya. The Hurricane bukan tontonan segala umat yang bisa disaksikan dengan semangkok popcorn di tangan, melainkan film yang multi sarat dan menerangkan secara singkat perjuangan orang yang tak bersalah yang harus mengais hak asasinya demi sebongkah kebebasan. Happy watching!
by: Aditya Saputra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar