Director: Tom Ford
Cast: Colin Firth, Julianne Moore, Nicholas Hoult, Matthew Goode
Rate: 4/5
Percayakah Anda jika seorang designer yang nol-directing experience dalam menyutradarai film lantas membuat film berkelas Oscar? Dan percayakah Anda jika designer tersebut menulis naskahnya seorang diri dan menghasilkan sebuah film yang sangat personal bagi dirinya? Tom Ford, designer jebolan fashion house kenamaan, Gucci, membuat kritikus membuka mata akan talenta barunya selain mendisain dan menyketsa baju-baju orang ternama. Tanpa promo yang berlebihan, film ini malah mengejutkan semua pihak dan dicap sebagai salah satu karya terbaik keluaran tahun 2009. Cerdasnya lagi, Tom Ford membuat sendiri script yang ia terjemahkan langsung dari buku karangan Christopher Isherwood. Bakat terpendam, jika diasah memang akan muncul kualitasnya.
A Single Man memang menceriterakan sepak terjang seorang dosen yang terjebak dalam masa lalu dan terperangkap dalam cinta matinya. George Falconer, dosen Bahasa Inggris - seorang gay, menjalani hidup monotonnya tanpa warna-warni percintaan lagi. Sang kekasih, Jim, yang telah hidup bersamanya selama 16 tahun meninggal karena kecelakaan saat akan mengunjungi keluarganya. Sial bagi George, kematian sang kekasih harus ia cari tau sendiri karena sang keluarga tidak memberi kabar atas kepergian Jim. George semakin terpuruk dan merencanakan untuk memperpendek masa hidupnya. Menutup akun di bank-nya dan membuat sebuah catatan singkat untuk orang terdekatnya. Namun, satu pagi George berkontak mata dengan anak didiknya, Kenny, yang mempunyai rasa penasaran tinggi dengan sosok si dosen. Affair yang tidak wajar terjalin walaupun hasil akhirnya tidak akan terbayangkan. Belum lagi George harus terlibat cinta bertepuk sebelah tangan yang didera oleh sahabat lamanya, Charley. Drama kehidupan George makin pelik, dan kebahagian masih mengambang entah kemana.
Opening film ini sangat menggugah, bagaimana kita diperlihatkan 'panorama air' yang sangat classy dan indah. Namun sarat makna. Semuanya tersimbolkan dengan amat lugas. Naskah yang dikarang Ford mengalir lembut namun tegas, serupa dengan penggarapannya yang matang kendati ini adalah debut penyutradaraannya. Bahkan Ford dengan pintarnya mengolah beberapa adegan yang memang sarat emosi. Editing yang cantik, pergerakan kamera yang dinamis, serta pemilihan lagu dengan tempo yang pas. Tom Ford seakan telah mempersiapkan segalanya untuk film ini. Termasuk dengan memilih cast yang sempurna. Colin Firth meraih nominasi Oscar dari film ini, dan memang sangat beralasan. Tokoh George Falconer adalah contoh karakter yang susah dimainkan. Firth dengan kemampuan dan pengalamannya sukses bertransformasi menjadi sosok yang depresi, tempramental, dan cenderung introvert. Kegagalan drama percintaannya dilukiskan dengan air muka yang minus senyum. Penyeimbang dari aktor lainnya juga terhitung maksimal. Julianne Moore yang lagi-lagi kebagian peran wanita terpuruk berhasil menjabarkan maksud Ford akan tokohnya ini. Terlebih lagi untuk Nicholas Hoult yang tampil berani dan mampu jalan berdampingan dengan si senior Firth.
Walaupun Goode tampil sebentar, tapi perannya menjadi dalang dan sebab musabab serentetan kejadian di film ini. Flashback story yang menceritakan bagian bahagia George dan Jim, memang membantu menguatkan cerita itu sendiri. Dan pada akhirnya, prosa film ini memang terasa kokoh berkat seluruh elemen yang terkandung di dalamnya. Dan Tom Ford, di film perdananya, patut diacungi jempol, karena telah meramu sebuah film yang sangat intim dan personal. Bukan saja mendeklarasikan kemelut dan gundah seorang diri yang ditinggal mati kekasih, tapi juga bagaimana menempatkan diri di lingkungan saat keadaan mulai perlahan mengekang.
A Single Man is a highly recommended movie I must share. When a loner get a distraction, he might be not give himself a suicidal life. Saat sajak awal film mengalun, A Single Man memang berjalan di arah yang positif dalam memberi sudut pandang dan arti lain dari sebuah kehidupan. Naskah yang berpotensial mengaduk emosi, pemilihan aktor yang berkadar tinggi, mengaratkan semua persepsi awal akan tampilan film eksklusif seorang designer ini. A Single Man, with a single humble quote from Tom Ford: If you spend an hour and a half in a movie theater, it should challenge you. Happy watching!
by: Aditya Saputra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar