Jumat, 15 Oktober 2010

Sanguepazzo (2008)

Director : Marco Tullio Giordana
Cast : Monica Bellucci, Alessio Boni, Luca Zingaretti, Maurizio Donadoni
Rate : 3,5/5



Wah, saya sendiri bingung mengomentari film ini seperti apa. Keputusan saya menonton film tengah malah mungkin ada untung dan ruginya. Pukul 23.30 saya putar film ini, ternyata menjadi faktor utama yang membuat mata saya kelelahan namun tidak sampai mata terpejam. Untungnya adalah melihat Monica Bellucci yang sungguh sensasional lewat balutan gaun mempesona dan muka seksinya. Lalu, mengenai apa film ini berkutat?

Sanguepazzo atau internasionalnya berjudul Will Blood adalah sebuah film yang sedikit berbiopik ria lewat background World War II antara Germany-Italy. Bercerita tentang seorang gadis (diperankan dengan sangat emosional oleh Bellucci) yang ingin menjadi seorang aktris di Roma. Di tengah jalan hidupnya, ia bertemu dengan seorang aktor yang dalam waktu dekat akan membuat sebuah film berjudul Will Blood. Suasana negara yang mencekam memang tak bisa dielak yang menyebabkan keduannya harus terperangkap dalam kehancuran publik dan menderita dalam kukungan waktu.

Sanguepazzo mengambil dua sudut pandang yang berbeda. Untuk masa tahun 45, menyorot point of view dari sang tokoh utama sedangkan yang kedua dari penuturan kisah era perang yang membumihanguskan negara Italia beserta mengubah kedigdayaan Jerman era 40-an awal. Nah, untuk momen kedua, geya penyutradaraannya bersifat monokrom hitam-putih yang memang semakin menambah realistisnya jaman tersebut. Ada satu adegan yang sangat saya kagum. Tepat saat dua bocah menemukan sebuah rol film di antara reruntuhan batu dan mengikuti arah rol tersebut memanjang.

Giordana membawa penontonnya ke sebuah alam yang mengorek betapa kerasnya kehidupan pada saat itu. Menyinggung gelombang seks membara yang diwakili oleh sang tokoh wanita, peran serta obat terlarang, kedramatisan momentum yang mengikuti sepak terjang seorang sutradara, aktor dan para krunya. Sisi lain yang memuncak adalah saat rombongan harus 'disepikan' ke daerah terpencil dan ternyata para sekutu mengetahui keberadaan mereka. Adegan penyamaran yang cukup menarik, karena berhasil mengelabuhi penjajah dengan bekal akting mereka.

Di sini, semua aktor bermain sangat bagus, terutama Luca Zingaretti dan Monica Bellucci sebagai Luica Ferida. Penampilan mereka yang paling menonjol dan kekuatan mimik muka mereka sangat prima. Terlebih dari si Bellucci yang menyegarkan dengan body language-nya. Dengan tubuh sesempurna itu, kita bahkan lupa jika ia habis melahirkan saat melakukan syuting film ini.

Hmm, mungkin film ini bukan pilihan untuk penggemar mainstream Hollywood, ditambah lagi dengan durasinya yang saat panjang dan beberapa adegan monoton tanpa adegan penyegar mata. Namun, bagi pengagum film festival, film ini jelas harus dimasukkan dalam daftar tonton mengingat Lavazza Italian Film Festival (Oscar-nya Italia) serta Cannes sempat mengkritisi positif untuk film ini. Apalagi Monica sangat menyejukkan mata para pria. Happy watching!

by : Aditya Saputra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar