Selasa, 05 Oktober 2010

Venus (2006)

Director : Roger Michell
Cast : Peter O'Toole, Richard Griffith, Jodie Whittaker, Leslie Phillips
Rate : 3/5

Memang benar akan idiom yang mengatakan jika cinta tak pernah memandang usia. Kata cinta, kasih, dan sayang memang bukan hanya konsumsi genre dewasa ke bawah saja. Para lansiapun kadang membutuhkan sebuah paket cinta namun dalam bentuk dan perhatian yang berbeda. Mereka kadang hanya memerlukan sebuah kepuasan dalam bentuk perasaan penuh, bukan dalam bentuk keterangsangan. Venus, begitu judulnya, memang mengupas segala permasalahan emosi hati bagi kaum renta.

Maurice adalah aktor tua yang masih dipakai jasanya namum mengalami kemonotonan rumah tangga bersama istrinya. Selalu berteman dengan Ian, suatu hari ia bertemu dengan seorang wanita muda yang mencuri perhatiannya. Maurice yang sejak itu tumbuh kembali hormon testosteronnya, mencoba mengambil perhatian sang gadis dengan segala cara.


Keanggunan sinematografer dari kamera DoP-nya memang cukup membantu dalam menjaga klimaks cerita dan menjalin semua adegan memiliki kesinambungan. Kerja apik juga diperlihatkan sutradara asing, Roger Michell, dalam membangun tensi dari rendah-tinggi-rendah-rendah dan akhirnya memang harus mengejutkan penonton dengan endingnya. Namun, tingkat emosi itulah yang kadang merusak kenyamanan menonton. Roger lebih menekankan porsi si tua renta tanpa membuka lebar kisah mendalam dari si gadis ranum. Jadi, saya seakan masih bertanya sendiri tentang latar belakang si gadis melakukan itu semua.


Kenyataan pahit yang harus diterima dari film ini adalah bagaimana simbolisasi Venus yang mengasosiasi pada sebuah lukisan dengan seorang wanita di dalamnya. Film ini juga memaparkan dengan baik atas sebuah makna cinta dari sudut pandang seorang opa-opa. Mereka bahkan tidak butuh seks. Seperti yang saya bilang, mereka cuma perlu perhatian yang berlebih dan kasih sayang. Oleh sebab itu, Maurice terasa diludahi dengan perbuatan si gadis di tengah cerita.


Permainan menawan dari Peter O'Toole adalah satu-satunya nyawa untuk film ini. Transformasi kakek haus cinta diperlihatkan dengan sangat sendu namun meyakinkan. Ketertarikannya kepada wanita mudapun seolah menjelaskan jeritan hati, tapi bebas napsu. Tak salah juri Oscar memberinya nominasi Best Actor, walaupun tetap harus mengalah kembali di nominasinya yang kedelapan ini. Beri dia Oscar, Akademi!!! Dan, untuk aktor lain cukup lumayan sebagai pelengkap sang tetua Peter.


Kesimpulannya, jangan merasa takut untuk mencinta. Dan cinta memang bukan hal yang harus ditakuti. Venus dengan sokongan Peter O'Toole menjadi suatu persembahan bagus kendati ada beberapa bagian yang masih belum dibeberkan. They (old people) also need a lotta love. We just need to give more what they need. A lotta love. Happy watching!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar