Director: Nancy Meyer
Cast: Kate Winslet, Cameron Diaz, Jude Law, Jack Black, Eli Wallach
Rate: 3,5/5
Untuk kali pertamanya, Meyers memperkenalkan dirinya sendiri lewat suguhan keluarga menarik yang sekaligus melemparkan Lindsay Lohan sebagai artis muda bertalenta lewat The Parent Trap. Lulus predikat bagus, diteruskannya dengan menyewa 2 aktor kawakan untuk berlaga dalam kisah cinta unik di What Woman Want. Meyers dicap tangguh dalam menyorot dua tokoh sentral yang menilik kehidupan masing-masing, lengkap dengan suka dukanya. Jelang beberapa tahun, Meyers kembali membawa kisah cinta usia uzur yang juga dibawakan oleh aktor-aktor kawakan di It's Complicated. Namun sebelum itu, Meyers telah membawa kita ke tingkat cinta kelas menengah. Percintaan pria wanita mapan yang terbalut lewat dinginnya London dan pengapnya LA.
The Holiday berawal dan dibuka dengan pengenalan 4 tokoh utama kita yang setiap individu hidup dengan gejolak masing-masing. Amanda Woods, wanita karir yang sukses dengan kehidupan filmnya, berteman dengan pria tambun Miles yang meronta dalam cinta. Belahan dunia lain, seorang wanita patah hati Iris Simpkins merasa tak berguna meneruskan nafasnya. Iris dan Amanda pelakukan persilangan rumah; Iris menempati kediaman Amanda dan sebaliknya, tentu saja melalui internet dan unsur ketidaksengajaan. Ternyata, lingkar cinta mereka perlahan mengalami titik nadir dan timbal balik atas apa yang telah mereka jalani. Amanda bertemu duda ganteng, Graham, dan Iris memaku perasaan sukanya kepada dua lelaki sekaligus, dan salah satunya Miles.
Meyers, yang telah mengumandangkan ketenarannya dalam bercerita romantis sejak dekade 90-an, kembali mematangkan ide percintaannya lewat guyonan hangat cinta di kubangan dinginnya salju melalui The Holiday. Kendati keterlibatannya tidak membuahkan sesuatu yang heboh, tapi tetap saja The Holiday memberikan banyak makna cinta. Meyers sanggup menyamaratakan 4 karakter dalam satu lini nasib tanpa harus merenggangkan untuk siapa yang harus lebih ditonjolkan. Kisah cinta yang unik (walaupun klisenya terasa sekali) tetap saja enak disimak karena balutan dialog yang manis dan paduan akting yang adorable.
Kuartet Diaz-Winslet-Black-Law memang tidak dalam akting terbaik mereka, kendati begitu padanan olah akting mereka mampu membentuk ikatan yang kuat. Terlebih pada adegan duet yang terbilang biasa namum memorable. Coba lihat bagaimana cerianya adegan meja makan antara Diaz-Law ataupun scene 'mabuk' Winslet-Black. Terpesona? Mungkin lebih tepat memesona.
The Holiday memang tidak dicanangkan sebagai film kandidat festival, tapi 'liburan' ini saya bertaruh menjadi film yang akan selalu terbesit di benak para penontonnya. Pesona cinta yang membundar di antara keempatnya membentuk galaksi intim tanpa menghilangkan gemerlap kebintangan aktornya. Jangan lupakan ekstra menarik dari Eli Wallach dan Dustin Hoffman yang bersumbangsih walau tidak dalam peran penting.
Yah! The Holiday adalah bentuk lain dari The Bucket List. Kelihatan biasa dari kulit, namun isinya penuh dengan kalsium dan vitamin. Banyak saripati untuk setiap episode cerita cintanya. Memang, sekalipun naskah lemah jika disadur oleh pakar dalam genrenya tetap saja menjadi gugusan yang patut ditonton. Happy watching! by: Aditya Saputra
Cast: Kate Winslet, Cameron Diaz, Jude Law, Jack Black, Eli Wallach
Rate: 3,5/5
Untuk kali pertamanya, Meyers memperkenalkan dirinya sendiri lewat suguhan keluarga menarik yang sekaligus melemparkan Lindsay Lohan sebagai artis muda bertalenta lewat The Parent Trap. Lulus predikat bagus, diteruskannya dengan menyewa 2 aktor kawakan untuk berlaga dalam kisah cinta unik di What Woman Want. Meyers dicap tangguh dalam menyorot dua tokoh sentral yang menilik kehidupan masing-masing, lengkap dengan suka dukanya. Jelang beberapa tahun, Meyers kembali membawa kisah cinta usia uzur yang juga dibawakan oleh aktor-aktor kawakan di It's Complicated. Namun sebelum itu, Meyers telah membawa kita ke tingkat cinta kelas menengah. Percintaan pria wanita mapan yang terbalut lewat dinginnya London dan pengapnya LA.
The Holiday berawal dan dibuka dengan pengenalan 4 tokoh utama kita yang setiap individu hidup dengan gejolak masing-masing. Amanda Woods, wanita karir yang sukses dengan kehidupan filmnya, berteman dengan pria tambun Miles yang meronta dalam cinta. Belahan dunia lain, seorang wanita patah hati Iris Simpkins merasa tak berguna meneruskan nafasnya. Iris dan Amanda pelakukan persilangan rumah; Iris menempati kediaman Amanda dan sebaliknya, tentu saja melalui internet dan unsur ketidaksengajaan. Ternyata, lingkar cinta mereka perlahan mengalami titik nadir dan timbal balik atas apa yang telah mereka jalani. Amanda bertemu duda ganteng, Graham, dan Iris memaku perasaan sukanya kepada dua lelaki sekaligus, dan salah satunya Miles.
Meyers, yang telah mengumandangkan ketenarannya dalam bercerita romantis sejak dekade 90-an, kembali mematangkan ide percintaannya lewat guyonan hangat cinta di kubangan dinginnya salju melalui The Holiday. Kendati keterlibatannya tidak membuahkan sesuatu yang heboh, tapi tetap saja The Holiday memberikan banyak makna cinta. Meyers sanggup menyamaratakan 4 karakter dalam satu lini nasib tanpa harus merenggangkan untuk siapa yang harus lebih ditonjolkan. Kisah cinta yang unik (walaupun klisenya terasa sekali) tetap saja enak disimak karena balutan dialog yang manis dan paduan akting yang adorable.
Kuartet Diaz-Winslet-Black-Law memang tidak dalam akting terbaik mereka, kendati begitu padanan olah akting mereka mampu membentuk ikatan yang kuat. Terlebih pada adegan duet yang terbilang biasa namum memorable. Coba lihat bagaimana cerianya adegan meja makan antara Diaz-Law ataupun scene 'mabuk' Winslet-Black. Terpesona? Mungkin lebih tepat memesona.
The Holiday memang tidak dicanangkan sebagai film kandidat festival, tapi 'liburan' ini saya bertaruh menjadi film yang akan selalu terbesit di benak para penontonnya. Pesona cinta yang membundar di antara keempatnya membentuk galaksi intim tanpa menghilangkan gemerlap kebintangan aktornya. Jangan lupakan ekstra menarik dari Eli Wallach dan Dustin Hoffman yang bersumbangsih walau tidak dalam peran penting.
Yah! The Holiday adalah bentuk lain dari The Bucket List. Kelihatan biasa dari kulit, namun isinya penuh dengan kalsium dan vitamin. Banyak saripati untuk setiap episode cerita cintanya. Memang, sekalipun naskah lemah jika disadur oleh pakar dalam genrenya tetap saja menjadi gugusan yang patut ditonton. Happy watching! by: Aditya Saputra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar