Director: Joss Whedon
Cast: Samuel L. Jackson, Robert Downey Jr., Mark Ruffalo, Jeremy Renner, Scarlett Johansson, Chris Evans, Chris Hemsworth, Tom Hiddleston
Rate: 4/5
Wow! Itulah satu kata yang keluar dari mulut saya saat selesai menonton film reunian para superhero keluaran Marvel ini. Fantastis dan benar-benar luar biasa. Just in case, saya bukan fanboy dan juga tidak begitu antusias dengan film berbau manusia super yang mampu menjadi panutan anak-anak kecil di luaran sana. Tapi sesaat setelah pertempuran akbar di film ini, saya seperti diketukkan pintu hatinya dan disuruh sedikit terbuka tentang betapa menyenangkannya berimajinasi liar dengan kreatifitas yang dapat mengguncang dunia, dalam hal ini dunia perfilman. Kemasan luar yang sangat menarik, Joss Whedon dengan jeniusnya mengambil enam karakter superhero Marvel untuk dipertemukan dalam satu layar. Semula mereka berenam disaling silangkan oleh tetua bermata satu, Nick Fury.
Adalah Captain America, Iron Man, Hulk, Thor, Black Widow, dan Hawkeye. Seperti kita ketahui sebelumnya, hanya Hawkeye yang belum memperkenalkan diri sebagai film utuh, walaupun sebenarnya Black Widow juga nebeng di filmnya Iron Man. Kendari demikian, pemasukan karakternya di film ini sungguh sangat menyegarkan. Dan dengan adanya pengenalan tokoh-tokoh di film independen mereka sebelumnya, mau tak mau film tersebut kita jadikan pengantar untuk perang yang sesungguhnya di film ini. Thor dengan segala kedigdayaan kedewaannya lengkap dengan palu petirnya, Capt. America yang masih merasa individualistis, Iron Man yang masih nakal dengan lontaran joke-nya, Hulk yang semakin cerdas dan bersahaja, Black Widow yang semakin seksi dan mematikan, serta ditambah sosok pemanah ulung dengan segala keberaniannya.
Mungkin film ini agak sedikit 'sempit' karena terlalu banyaknya tokoh yang harus diperkenalkan satu-persatu, dan tapi untunglah film mereka yang lampau sedikit banyak memberi info karakter masing-masing, sehingga di sini Whedon hanya kebagian tugas membuat film gabungan yang mampu menghibur penonton dan berlabelkan film musim panas yang berkualitas. Dan ya, tulisan naskahnya sungguh santai. Alurnya tidak melenceng ke mana-mana. Durasinya terbilang pas porsi, penempatan leluconnya juga sesuai keadaan. Jangan lupakan adegan aksi yang mampu membuai mata dan imajinasi. Jadi betullah penilaian masyarakat jika film ini salah satu yang terbaik di sektor action fantasy movie.
Robert, Ruffalo, Evans, Jackson, Johansson, Renner, Hemsworth, dam Hiddleston telah bekerja sama dengan amat baik. Tidak ada bakat akting mereka yang ditelantarkan. Semuanya berpadu padan yang menghasilkan act stage yang pas paket. Perubahan mereka menjadi superhero pun menciptakan momen yang bisa dibilang memorable. Catatan khusus untuk Hulk yang selalu menjadi scene stealer di setiap kesempatan. Archery technic si Hawkeye yang membuat saya berpikir jika memanah tak sesulit yang dibayangkan. Belum lagi keanggunan teknologi yang diperlihatkan Tony Stark di rumah, kantor atau markasnya itu. Romanoff yang seperti sedang menari saat melawan musuh menaruh persepsi jika Johansson akan jadi melegenda sebagai salah satu superhero terbaik yang pernah ada. Berlebihan? Tidak juga.
Saya memang agak meracau. Keceriwisan saya berasalan, dan karena memang hingga detik ini film The Avengers seperti menyihir saya untuk cepat-cepat menonton Captain America serta Thor yang teaterikal buatan Kenneth Branagh itu. Satu hal saja, Transformers jelas harus merasa malu. Katakanlah Transformers & The Avengers sekonyong-konyongnya membawa dimensi lain sebagai musuh umat manusia, tapi The Avengers punya kekuatan di sisi pemain dan juga performa aksi. Lihat saja betapa mendebarkannya saat enam jagoan kita harus menghadapi ikan terbang dari dunia antah-berantah? Kolaborasi mereka menghardik kerusuhan mereka patut diapresiasikan setinggi mungkin. Terutama kebrutalan Hulk yang entah mengapa sungguh memesona kita walaupun dia terbilang hobi menghancurkan lingkungan sekitar. Happy watching!
by: Aditya Saputra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar