Director: Jon M. Chu
Cast: Dwayne Johnson, Jonathan Pryce, Byung-hun Lee, Elodie Yung, Ray Park, Ray Stevenson, D.J Cotrona, Adrianne Palicki, Channing Tatum
Rate: 2,5/5
Membuat film sekuel bisa dikatakan gampang-gampang susah. Hanya mencomot ide dan memanjangkan cerita dari film pertama hingga menambahkan beberapa karakter tamu yang siap dijadikan bintang utama kelak jika filmnya berlanjut ke instalmen berikutnya. Namun, ada banyak kasus film sekuel akhirnya terjerembab ke arah yang negatif berkat keegoisan sang produser yang hanya memiliki visi untuk mengeruk laba semata. The Hangover adalah contoh yang kasat mata bagaimana sekuel hanya diperuntukkan untuk berdagang sehingga image yang muncul di film pertamanya luluh lantak akibat buruknya film lanjutannya. G.I. Joe: Rise of the Cobra, yang sudah jelek dan bahkan masuk di Razzie tetap digemari para fans dan penggalang dana untuk -membuat satu film lagi yang kali ini dengan embel-embel Retaliation. Film pertamanya yang sudah nyata jeleknya sekalipun diisi dengan banyaknya aksi dan efek CGI namun tetap menjadi sasaran empuk kara kritikus. Kali ini, dengan janji Retaliation akan jauh lebih berbobot, hasilnya malah tidak lebih baik dari pemulanya.
Motif cerita Retailiation malah tidak jauh-jauh dari misi memberhentikan niat jahat musuh yang ingin menguasai dunia. Bedanya, kali ini sekutu G.I. Joe mendapat perhatian penuh dari pemimpin negara dan memiliki ajudan baru. Perubahan watak dari Storm Shadow juga diramu dengan maksud film ini jauh lebih berisi dan memiliki alur yang masuk di akal. Oke, untuk cerita yang seringan ini, visi sutradara dalam membaguskan film ini dan menyelamatkan kritik negatif hancurlah sudah. Dengan plot yang sesederhana ini, apa yang ingin disampaikan sutradara jelas berlawanan arah. Dan entah kenapa pihak produser memilih sutradara yang belum mahir di bidangnya untuk membidani film yang diharapkan mampu menjadi penyegar di bioskop. Rusaknya lagi, banyak dialog-dialog kacau yang entah kenapa saya tangkap malah menjadi sok bijaksana dan patriotik.
Masih ingat adegan Menara Eiffel yang dibumi hanguskan oleh virus hijau mematikan itu? Ya, itu menjadi satu-satunya adegan paling seru di Rise of the Cobra. Lantas, bagaimana di Retaliation? Untungnya ada satu adegan juga yang bisa menjadi nilai lebih. Silat para "pahlawan" dengan musuh di tebing dengan hanya menggunakan sling demi saling merebutkan Storm Shadow cukup membangun emosi. Walaupun sebelum dan sesudah adegan tersebut, lemahnya plot kembali terjadi. Setidaknya, latar belakang antara Snake Eyes dan Storm Shadow terkuak cukup lengkap sehingga bisa membuat penonton membuka mata bagaimana dampak bagi keduanya.
Layaknya film yang juga memeragakan mata-mata kelas kakap, di Retaliation menjadi serba tanggung. Rencana apik yang mereka lakukan di sini tidak menimbulkan kesan menghentak, bahkan terkesan membodohi. Dan yang paling memprihatinkan adalah bagaimana seluruh aktor di film ini bermain dengan sangat buruk. Lupakan Tatum yang in frame di awal-awal, keterlibatan Dwayne Johnson tak lebih hanya sebagai penarik minat penonton yang keburu mengidolai beliau. Sisanya, aktor-aktor yang saya kurang kenal namanya itu, juga menjadi momok yang membuat saya kurang nyaman selama berada di studio. Walaupun begitu, film ini setidaknya dibantu oleh musik pengiring yang -akhirnya- bisa menggenjot adrenalin. Kendati demikian, buruknya film secara keseluruhan akhirnya tidak bisa ditolerir oleh hanya sebuah musik.
Sebagai film yang direncanakan sebagai objek untuk memperbaiki seri sebelumnya, Retaliation dianggap gagal dalam mencapai tujuan itu. Penambahan beberapa karakter juga tidak terlalu berpengaruh, dan meminimkan efek spesial demi memberatkan di cerita (yang juga lempeng-lempeng saja) juga jauh dari kata bagus. Bagi Anda yang menyukai produk Hasbro dan cinta mati dengan film pertamanya, Retaliation jelas tidak boleh Anda lupakan begitu saja. Namun, bagi kalian yang ingin mencari film hiburan lengkap dengan cerita dan sisi-sisi lain yang maksimal, silakan judul ini dicoret dari list menonton Anda. Tanpa menimbulkan kesan menjelek-jelekkan serta menghasut pembaca, bagi saya sendiri, film ini jelas tidak direkomendasikan. Happy watching!
by: Aditya Saputra
setuju.. nyesek gua nontonnya, kayaknya masih lebih bagusan yang pertama
BalasHapusEh, film yang pertama kalo gak salah cuma saya kasih 4/10 aja. Superbly disappointing. :D
BalasHapus