Director: Ruben Fleischer
Cast: Sean Penn, Ryan Gosling, Emma Stone, Nick Nolte, Josh Brolin
Rate: 2,5/5
Meramu sebuah filem aksi susah-susah gampang. Action movie yang berbobot lemah cenderung hanya memaksimalkan adegan yang melibatkan adu jotos ataupun dentuman senjata api dengan mengesampingkan kekuatan cerita yang sebenarnya menjadi hal penting bagi sebuah filem, apapun genrenya. Menyimak sekelumit pesan moral yang dituangkan dari filem Gangster Squad, sialnya tidak ada moral lesson yang bisa kita petik. Jika Anda pernah menonton Public Enemies, duet Johnny Depp dan Christian Bale, yang lemah di beberapa sisi, Gangster Squad lebih parah lagi. Memakai metode yang sama si baik versus si jahat, Gangster Squad terjun ke lembah serba tanggung. Kendati Gangster Squad diisi dengan parade superstar yang sedap di mata, namun nyatanya hal tersebut tidak membuat nilai filem ini bertambah tinggi.
Sean Penn sebagai dalang dan mafia dari serentetan kejadian di filem ini memang telah menunjukkan feel kejamnya dengan hampir sempurna. Terlihat dari mimik dan gesture, Sean Penn sukses menjelma menjadi ketua kriminal yang pantas disegani hanya lewat gaya bicaranya saja. Sayangnya, poin positif tersebut tidak diimbangi oleh aktor lain. Trio Gosling, Brolin, dan Stone bermain sangat biasa. Terlebih lagi Stone yang perannya bisa digantikan oleh aktris tidak terkenal sekalipun. Nama tetaplah nama, pemakaian mereka mungkin sebagai kiat mengiklankan filem ini jauh lebih luas dan menjual nama mereka adalah taruhan yang cukup ampuh. Namun, penampilan mereka sungguh mengecewakan. Ruben seperti kehilangan arah dalam menangkap nuansa-nuansa penting di filemnya untuk digenjot lebih eksklusif.
Gangster Squad memang tidak separah itu. Filem ini masih memiliki cerita, walaupun bisa kita tebak akhirnya setengah jam setelah filem ini mulai. Mengambil seting waktu tahun 1949, di mana bisnis Mickey Cohen sedang marak-maraknya. Pun dengan kriminalitas yang ia geluti secara diam-diam akhirnya tercium oleh polisi setempat yang juga punya dendam dengan Cohen, John O'Mara. Perseteruan semakin sengit, John akhirnya merekrut beberapa agennya untuk bekerja sama dalam menumpas seluruh bisnis haram yang Cohen pegang. Karena Cohen memunyai antek yang tidak sedikit, otomatis battle ini berlangsung sengit dan sempat memincangkan kubu John. Bagaimana ending-nya yang seluruh khalayak ramai tau, Gangster Squad pasti akan memuaskan penonton dengan akhir yang bahagia.
Yang patut diberi nilai mungkin atmosfer yang dibangun oleh tim dekorasi seninya. Kota Los Angeles disulap kembali ke tahun 40-an dengan segala kostum dan kendaraan yang memang menjadi momen pada masa itu. Pemilihan musik juga amat jitu, seluruh instrumen bermain dengan baik saat adegan klimaks muncul di layar.
Kombinasi Sean Penn, Ryan Gosling, dan Emma Stone tetap akan menjadi magnet bagi filem ini untuk menjaring penonton sebanyak-banyaknya. Semoga saja kelemahan filem ini tidak berimbas pada karir mereka. Lagian, Hollywood tidak semudah itu membuang aktor mapan hanya karena bermain di satu/dua filem buruk. Catatan kecil itu mungkin berlaku bagi sutradaranya, Ruben, dengan filemografi yang belum terlalu menonjol, penggarapannya di sini bisa jadi sebagai amunisi untuk terus membuat filem bagus. Yah, anggap saja Gangster Squad kelinci percobaan yang hampir gagal. Happy watching!
by: Aditya Saputra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar