Selasa, 14 September 2010

Duplicity (2009)

Director : Tony Gilroy
Cast : Clive Owen, Julia Roberts, Tom Wilkinson, Paul Giamatti
Rate : 3/5


Well, jika harus melihat arti singular dari kata 'duplicity' maka kita akan mendapatkan hasil 'sikap/perbuatan bermuka dua'. Dan, Duplicity sendiri memang menjelaskan makna tersebut untuk kedua tokoh utamanya yang saling berkonfrontasi satu sama lain. Clive Owen dan Julia Roberts adalah Ray Coval dan Claire Stenwick yang masing-masing bekerja untuk MI6 dan CIA. Mereka yang semula beradu ide dan taktik nyatanya mesti bekerja sama untuk membungkam pihak musuh yang sudah kadung mengeluarkan suatu rencana. Betapa mengherankan ketika mereka harus saling nyikut dan dalam waktu bersamaan benih asmara timbul seketika. Yang patut diwaspadai adalah ketika mereka berdua harus menerima nasib jika dewi fortuna tidak selalu menemani mereka hingga ending berkata lain.

Tony Gilroy, sutradara pemula yang baru menelurkan 2 film : Michael Clayton yang luar biasa memikat dan satu ini. Kekuatan cerita yang ditulisnya memang menjadi magnet bagaimana mengkoordinir aktornya untuk bermain bagus. Sayangnya, Tony seperti kehilangan arah saat memandu dua aktor kaliber Oscar dalam rekaannya kali ini. Duplicity di tangan Tony seperti hanya sebuah film yang cukup sekali tonton. Tidak ada adegan yang benar-benar membekas di benak penonton. Malah kasarnya, banyak adegan yang kurang penting sepanjang film. Tapi Gilroy masih memiliki majis lain saat mengeksekusi ending-nya yang cukup mengejutkan dan berbumbu twist.

Perombakan yang kurang mendasar adalah dari sisi cerita yang terkesan pragmatis tapi tidak menimbulkan konflik yang pelik. Segala sesuatunya dipermudah tanpa harus diberatkan dengan meningkatkan tensi. Seperti saat adegan Julia harus mem-back-up sebuah data, malah terkesan buru-buru. Mungkin Tony ingin bermain layaknya Clayton yang tak bertele-tele. Sayangnya, Owen bukan Clooney dan Roberts bukanlah Swinton. Keadaan kedua film itupun berbeda meski genre-nya tetap di satu lini. Perjalanan romansa antara Claire dan Ray juga dibiaskan dan tidak romantis sama sekali.

Itulah yang menyebabkan permainan Clive Owen dan Julia Roberts jadi ala kadarnya. Kualitas Oscar mereka patut dipertanyakan ketika tidak berhasilnya mereka menuntun penonton keluar dari lembah kebosanan. Dan ajaibnya, Roberts sempat menerima nominasi Golden Globe untuk permainannya di sini. Untung saja di jajaran cast-nya, Duplicity masih mempunyai Tom Wilkinson dan Paul Giamatti yang berakting pas, tidak berlebihan. Ektras lain, yah, sekedar pengisi slot kosong untuk peran mereka.

Duplicity juga mempunyai kelebihan lain di mata saya, music scoring adegan pembuka dan seterusnya lah yang menghantarkan saya mengikuti film ini menuju ending. James Newton Howard ternyata tidak sekedar makan gaji buta dengan meluapkan segala kreatifitasnya menggubah musiknya di sini.

Katakanlah Tony Gilroy cukup berhasil menempatkan karyanya sebagai hiburan ringan yang memusingkan dengan intrik yang melayang-layang. Tapi patut diwaspadai juga, jika yang disajikan Giroy harus diakui tidak semenarik Michael Clayton. Meskipun begitu, saya masih akan menyanjung karya Gilroy ini sebagai salah satu spionase movie yang sanggup bermain aman di ladang intrik dan konflik khas Hollywood.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar