Rabu, 01 September 2010

The Mist (2007)


Director : Frank Darabont

Cast : Thomas Jane, Marcia Gay-Harden, Laurie Holden, Andre Braugher, Toby Jones

Rate : 4/5


Stephen King, novelis yang telah sukses mendunia berkat karya-karya fenomenalnya dan selalu diberkati dengan kesuksesan luar biasa. Hampir keseluruhan novelnya bertema horror suspense dan hampir semuanya pula sudah disadur ke media gambar bergerak. Tapi, dari sekian banyak karya mencekamnya, hanya beberapa yang sanggup dieksekusi pembesutnya dengan tidak sembrono dan sembarangan. Salah satunya The Mist yang dibuat Frank Darabont dengan sangat sungguh-sungguh serta memiliki nilai mutu sangat tinggi untuk ukuran film kelas menengah. The Mist, yang edar tahun 2007-an bahkan dicap salah satu horor paling mencekam tahun itu dan menjadi film dengan ending yang paling mencengangkan.


Metode ceritanya memang terbilang generik. Memakai pola individualisme serta makhluk-makhluk alien sebagai musuh utama. Di sebuah kota kecil, ditengarai terjadi sebuah badai besar yang ternyata menjadi awal mula kebangkitan makhluk rekayasa genetik dari medium yang berbeda. Mereka yang terkurung di sebuah mini market harus rela menghancurkan moral untuk kepentingan pribadi. Terpecah menjadi dua kubu, kerja sama antar kedua tim tersebut memang harus disamaratakan ketika sang makhluk mulai menyerang. Betapa hancurnya hati sang pahlawan ketika ia harus melewati ending yang sungguh menyiksa emosi serta sifat menyesal yang tak ada balasnya.


Darabont memang menyuguhkan film ini dengan sedikit campuran unsur klasik. Dengan pewarnaan temaram serta musik yang cukup mengganggu khas horror jadul, The Mist memang menciptakan nuansa yang lumayan mengerikan. Ketakutan yang menerpa mulai dari awal film, pertengahan hingga leraian klimakspun berhasil dirasakan penonton. Penonjolan mahkluk berbahaya pun dikreasikan dengan cukup bergigi dan memberikan ketegangan yang serupa dengan bentuknya. Sehingga, adegan para manusia menyelamatkan diri jadi enak untuk diikuti.


Pun dengan intrik internal yang dialami para terisolir. Mereka harus rela adu jotos untuk menjadi yang terdepan dan mengesampingkan sikap rela berkorban untuk keselamatan pribadi. Ada juga sosok agamis wanita yang terbentuk dengan tujuan hubungan kejadian itu dengan kuasa Tuhan yang mulai benci dengan umatnya.


Sayang sekali, Darabont kurang dapat menyiasati tensi dengan kurang meminimalisir keteledorannya dalam berbagai hal. Yang paling janggal ialah sering kali kemunculan bloopers yang cukup mengganggu dan penempatan adegan di waktu yang kurang tepat. Serta lagi tidak diberikan penjelasan akan sesuatu yang mendalangi itu semua secara terperinci.


Verdict : The Mist sempat dipandang sebelah mata oleh sebagian kritikus sebelum dipatahkan dengan hasil akhirnya yang sangt mengejutkan. The Mist sebagai film beraroma klasik juga mampu membuat penonton merinding sepanjang film berkat kabut berisikan monster ganas. Dan, The Mist saya katakan sebagai puncak adaptasi Stephen King yang paling memuaskan di sektor horor spesies aneh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar