Kamis, 30 September 2010

Lost in Translation (2003)

Director : Sofia Coppola
Cast : Bill Murray, Scarlett Johansson, Giovanni Ribbisi, Anna Farris
Rate : 4/5



In Japan, both of them ran from their routine activities. They started with smile, and ended it with whisper. Beautiful movie.


Bill Murray adalah Bob Harris, aktor yang tak lagi terkenal di negaranya namun masih dipuja dan laris di Jepang. Kedatangannya untuk mempromosikan serta syuting iklan produk setempat. Dan Scarlett Johansson adalah Charlotte, istri muda yang sering ditinggal suaminya yang seorang fotografer. Mereka memiliki kesamaan : hidup dalam kesendirian di negara orang dan merasa kemunduran dalam berumah tangga. Mereka tidak sengaja bertemu dan akhirnya menjalin persahabatan dengan Jepang sebagai latar dan saksinya. Premis singkat dari film yang berjudul Lost in Translation.

Sofia Coppola sebagai pembesut dan scriptwriter-nya adalah pahlawan untuk film ini. Penyutradaraan yang cantik dengan menyorot suasana Jepang dengan tema percintaan beda usia berhasil melarutkan penonton untuk ikut serta ke filmnya. Sofia dengan naskahnya berhasil membentuk karakter tokohnya dengan sangat natural. Dan meskipun film ini dilabeli sebagai komedi romantis, tapi penonjolan romansanya tidak murahan. Percintaan lintas usia dengan sub-plot perselingkuhan diparadekan dengan sangat manis. Dan penempatan masalah internal keluarga pun bukan hanya sebuah tempelan nampun juga sebagai kunci bagaimana dua tokohnya bisa terlebih sangat jenuh.


Lost in Translation
yang berlokasi di Jepang sudah jelas menyorot segala hal yang berhubungan dengan negara itu. Seperti misal warganya yang penuh hormat kepada sesama, seni merangkai bunga, kehidupan jam sibuk di siang hari serta dunia malam yang sangat Jepang sekali. Film ini perlahan juga sedikit mengarah ke wilayah komedi karena berkat bantuan beberapa adegan yang berhasil membuat tersenyum simpul.


Merunut judulnya, tokoh utama kita memang mengalami 'lost in translation.' Bob mesti kewalahan meladeni warga setempat dalam berkomunikasi dan mengikuti kebudayaan mereka. Puncaknya adalah saat Bob harus meladeni seorang mucikari dan berbicara dengan seorang kakek. Kontradiksi kultur dan lidah dalam berujar sangat diperlihatkan.


Untuk itu, kehebatan akting para pemainnya sangat berjasa dalam film ini. Bill menjadi penyendiri murni pengidap insomnia akut dengan sangat memesona. Muka lucu serta gesture aktingnya mengacu pada kelas atas oleh seorang aktor. Walaupun Johansson masih pemula, pesona dan chemistry-nya dengan Bill pun sudah sangat klop. Kedua tokohnya juga tidak terjebak dalam percintaan kacangan berkat pesona apik dari Bill dan Johansson. Dialog antar keduanya sangat berbobot dan memiliki makna di setiap kalimatnya.


Lost in Translation
menjadi salah satu film romantis tanpa ada kesan yang dipaksakan romantis. Persenggangan hubungan rumah tanggapun dibuat begitu alami dengan balutan indah negara Jepang. Pertemuan antar tokoh yang menjurus perselingkuhanpun diperlihatkan dengan berkelas berkat bantuan aktornya. Dan singkatnya, Lost in Translation memiliki pesan jika lingkungan akan mengubah sudut pandang kita apalagi jika dunia sedang berada dalam keterpurukan. Happy Watching!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar