Senin, 27 September 2010

The Other Boleyn Girl (2008)

Director : Justin Chadwick
Cast : Natalie Portman, Scarlett Johansson, Eric Bana, Jim Sturgess, Kristin Scott-Thomas
Rate :3/5


Musuh utama setiap manusia adalah egonya sendiri. Manusia diberi kekuatan dalam mengatur tempramental dan kehendak hati agar tidak melencengkan norma dan moral secara bersamaan. Tapi kadang, jika iming-iming hidup enak, harta melimpah, serta jabatan dan strata yang tinggi di depan mata, egosentris malah dijadikan batu loncatan untuk menggapai itu semua. Sekalipun harus mengorbankan harga diri, orang yang dicintai, dan simbiotik kehidupan. The Other Boleyn Girl berisikan kalimat-kalimat yang saya jabarkan di atas. Sebuah karya dari Justin Chadwick yang sebelumnya hanya berkutat di area pertelevisian. Menggunakan setting peradaban kolonialisme Inggris, Boleyn Girl jadi sebuah drama epik penggedor moralitas.

Raja Inggris yang gagal punya anak laki-laki memilih gadis dari klan Boleyn, sebut saja Scarlett. Ternyata, sang Raja melakukan intrik personal kepada saudara Scarlett yaitu Natalie. Ketika Natalie mulai tidak sadar situasi, yang ada dia terbalik disepelekan kondisi. Murka akan perbuatan sang istri ketiga, sang raja melakukan sebuah penghukuman setimpal akan itu semua.
Peter Morgan selaku penulis naskah cukup sukses dalam menjelaskan kehidupan keistanaan Inggris di tengah perang bilateral. Sang sutradarapun memanfaatkannya dengan menjamu penonton lewat tampilan artistik dan penuh emosi. Sajian kostum dan set dekorasi sesuai jamannya juga terbilang pas. Mungkin yang kurang adalah alunan musik yang serasa sepi dalam menyelaraskan adegannya.

The Other Boleyn Girl
dibantu permainan ektra gemilang dari seorang Natalie Portman. Betapa Natalie menampilkan gerak akting yang ampuh dalam bersenyawa dengan pemain lain. Berkat Natalie, Scarlett Johansson serta Eric Bana yang kurang menonjol menjadi enak ditonton. Intrik antar keduanya jadi lebih fokus dan intens saat Natalie menonjolkan bakat aktingnya. Natalie deserved for Oscar, she's totally switching me by her hilarious act.


Boleyn juga menceritakan sekelumit asal muasal kelahiran Ratu Elizabeth. Di samping itu, penonton juga bisa tau tentang pengeksekusian tanpa belas kasih tatkala civil istana melakukan kesalahan. Dan tentang kebiadaban manusia dalam menggapai harapan dan ambisinya. Boleyn juga memaparkan jika kehidupan istana juga tidak mutlak menjanjikan kebahagiaan murni untuk kaum wanita. Raja adalah eksekutor, dan segala perintah tetap berada di bawah naungan seorang petinggi.


Jika Anda membutuhkan film historikal penuh drama dan intrik, Boleyn Girl bisa dijadikan alternatif. Mungkin dari film ini, kita bisa mengambil pembelajaran penting agar tidak terlalu ambisius dalam mengejar harapan. Apalagi sampai harus merelakan harkat dan martabat. Tapi, jangan berharap banyak akan penggodokan karakter. Karena menurut saya, selain Natalie Portman, perwatakan tokoh yang lainnya kurang terjalin dengan maksimal. Lain kasus jika Anda memang pemuja trio Natalie Portman, Scarlet Johansson ataupun Eric Bana. Happy watching!

2 komentar:

  1. Ehhh ehhhh...
    ko ko ko...
    bahasa penyampaiannya enak di baca ya...

    BalasHapus
  2. Makasih, makasih. Mohon support-nya.

    Btw, kamu sudah nonton filmnya? Gimana menurut pendapatmu?

    BalasHapus