Director : Steven Soderbergh
Cast : Julia Roberts, Albert Finney, Aaron Eckhart
Rate : 3,5/5
Kesempatan ini akhirnya datang juga, menonton Erin Brockovich dan menjadi saksi kedigdayaan Julia Roberts sampai dia dikadoi piala Oscar. Filmnya sendiri keluaran tahun 2000, milenium baru, dari seorang Steven Soderbergh yang di tahun yang sama juga menelurkan sebuah proyek yang tak kalah berkualitasnya, Traffic. Bersama Traffic, Eric Brockovich bertengger di nominasi Best Picture Oscar 2001 plus sutradara terbaik untuk Soderbergh di 2 film secara bersamaan. Erin Brockovich memang sebuah film yang mengangkat kejadian nyata tentang seorang janda beranak tiga yang mengalami banyak cobaan hidup. Brockovih, mantan pemenang ajang kontes kecantikan namun memperoleh nasib yang tak sebanding dengan kemenangannya.
Hidupnya luntang-lantung dan bergigih mencari pekerjaan untuk menghidupi anaknya. Suatu ketika ia ditabrak oleh sebuah mobil, ia mengontrak pengacara murah namun tak kunjung memperoleh hasil yang menyenangkan. Keruwetan yang dihadapinya akhirnya menghentikannya di sebuah biro hukum. Bekerja di sana ternyata mengalami perbaikan nasib. Erin yang mencoba mendalami masalah pencemaran air oleh perusahaan PG&E yang menyebabkan sumber penyakit bagi warga sekitar. Pelan tapi pasti apa yang ia korbankan--kekasih dan anak-anak, akhirnya dibalas dengan keberhasilan beliau mendapatkan tempat di hati rekan kerjanya.
Di sinilah letak kehebatan sang sutradara, menerjemahkan naskah dan kejadian nyata menjadi suatu tontonan yang sangat layak disaksikan. Seperti yang kita ketahui, Soderbergh memang piawai dalam memposisikan cerita yang sedikit berat dan penuh pendiktean diri di tengah-tengah jasa aktornya. Lihat saja film ini, walaupun bersifat dramanya terlalu pelik dan riskan akan kebosanan dengan durasinya, Soderbergh menyiasatinya dengan memaksimalkan performa aktornya, dalam hal ini Julia Roberts.
Bukan apa, bisa dibilang film ini adalah ajang Julia Roberts sebagai pembuktian jika ia memang seorang aktris berkaliber Oscar. Peran penuh masalah ia wakilkan lewat mimik, body language seorang bitchy dan ekspresi yang meyakinkan. Kerja kerasnya memang patut dihargai berbagai kemenangan di berbagai ajang perfilman dunia. Bantuan dari Albert Finney dan Aaron Eckhart juga cukup mengimbangi permainan penuh semangat dari Julia Roberts.
Sorry to say jika review ini terlalu membanggakan Julia Roberts. Memang tidak bisa disangkal jika Julia Roberts telah mencurahkan seluruh kemampuannya untuk bermain total dan seakan berteriak jika ia pantas untuk Oscar. Roberts berhasil menyeleksi tempo emosi baik saat dalam pekerjaan maupun sebagai seorang ibu. Salah satu adegan dan emosi terbaik dari film ini adalah saat Erin mengetahui jika anaknya sudah berhasil mengucapkan kata pertamanya. Jujur, walaupun Roberts hanya berdialog minim namun aura mukanya berbicara banyak dan mengungkapkan apa yang sedang ia rasakan. Julia gave fabulous performance in her leading role.
Erin Brockovich semakin berharga dan kaya karena meluapnya emosi-emosi yang terpantul lewat dialog-dialog cerdasnya. Dan tidak bisa dipungkiri, ini menjadi salah satu kelebihan yang tidak bisa digugat. Sepanjang film kita memang disuguhi sebuah pentas drama yang berbobot yang meletup-letup dari penulis naskahnya.Kesimpulannya, Erin Brockovich sajian yang sangat pas untuk mengetahui seluk-beluk dunia kriminal pada waktu itu yang dituntaskan oleh Erin Brockovich. Hiburan lainnya adalah bagaimana kita dipuaskan oleh Julia Roberts berkat kematangannya berakting. Happy watching!
by: Aditya Saputra
Cast : Julia Roberts, Albert Finney, Aaron Eckhart
Rate : 3,5/5
Kesempatan ini akhirnya datang juga, menonton Erin Brockovich dan menjadi saksi kedigdayaan Julia Roberts sampai dia dikadoi piala Oscar. Filmnya sendiri keluaran tahun 2000, milenium baru, dari seorang Steven Soderbergh yang di tahun yang sama juga menelurkan sebuah proyek yang tak kalah berkualitasnya, Traffic. Bersama Traffic, Eric Brockovich bertengger di nominasi Best Picture Oscar 2001 plus sutradara terbaik untuk Soderbergh di 2 film secara bersamaan. Erin Brockovich memang sebuah film yang mengangkat kejadian nyata tentang seorang janda beranak tiga yang mengalami banyak cobaan hidup. Brockovih, mantan pemenang ajang kontes kecantikan namun memperoleh nasib yang tak sebanding dengan kemenangannya.
Hidupnya luntang-lantung dan bergigih mencari pekerjaan untuk menghidupi anaknya. Suatu ketika ia ditabrak oleh sebuah mobil, ia mengontrak pengacara murah namun tak kunjung memperoleh hasil yang menyenangkan. Keruwetan yang dihadapinya akhirnya menghentikannya di sebuah biro hukum. Bekerja di sana ternyata mengalami perbaikan nasib. Erin yang mencoba mendalami masalah pencemaran air oleh perusahaan PG&E yang menyebabkan sumber penyakit bagi warga sekitar. Pelan tapi pasti apa yang ia korbankan--kekasih dan anak-anak, akhirnya dibalas dengan keberhasilan beliau mendapatkan tempat di hati rekan kerjanya.
Di sinilah letak kehebatan sang sutradara, menerjemahkan naskah dan kejadian nyata menjadi suatu tontonan yang sangat layak disaksikan. Seperti yang kita ketahui, Soderbergh memang piawai dalam memposisikan cerita yang sedikit berat dan penuh pendiktean diri di tengah-tengah jasa aktornya. Lihat saja film ini, walaupun bersifat dramanya terlalu pelik dan riskan akan kebosanan dengan durasinya, Soderbergh menyiasatinya dengan memaksimalkan performa aktornya, dalam hal ini Julia Roberts.
Bukan apa, bisa dibilang film ini adalah ajang Julia Roberts sebagai pembuktian jika ia memang seorang aktris berkaliber Oscar. Peran penuh masalah ia wakilkan lewat mimik, body language seorang bitchy dan ekspresi yang meyakinkan. Kerja kerasnya memang patut dihargai berbagai kemenangan di berbagai ajang perfilman dunia. Bantuan dari Albert Finney dan Aaron Eckhart juga cukup mengimbangi permainan penuh semangat dari Julia Roberts.
Sorry to say jika review ini terlalu membanggakan Julia Roberts. Memang tidak bisa disangkal jika Julia Roberts telah mencurahkan seluruh kemampuannya untuk bermain total dan seakan berteriak jika ia pantas untuk Oscar. Roberts berhasil menyeleksi tempo emosi baik saat dalam pekerjaan maupun sebagai seorang ibu. Salah satu adegan dan emosi terbaik dari film ini adalah saat Erin mengetahui jika anaknya sudah berhasil mengucapkan kata pertamanya. Jujur, walaupun Roberts hanya berdialog minim namun aura mukanya berbicara banyak dan mengungkapkan apa yang sedang ia rasakan. Julia gave fabulous performance in her leading role.
Erin Brockovich semakin berharga dan kaya karena meluapnya emosi-emosi yang terpantul lewat dialog-dialog cerdasnya. Dan tidak bisa dipungkiri, ini menjadi salah satu kelebihan yang tidak bisa digugat. Sepanjang film kita memang disuguhi sebuah pentas drama yang berbobot yang meletup-letup dari penulis naskahnya.Kesimpulannya, Erin Brockovich sajian yang sangat pas untuk mengetahui seluk-beluk dunia kriminal pada waktu itu yang dituntaskan oleh Erin Brockovich. Hiburan lainnya adalah bagaimana kita dipuaskan oleh Julia Roberts berkat kematangannya berakting. Happy watching!
by: Aditya Saputra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar