Director : Philippe Bérenger
Cast : Vincent Cassel, Monica Bellucci, Enrico Lo Verso
Rate : 3/5
Plot: Residivis yang bekerja sebagai bartender harus menerima nasib kalau ia terlibat perseteruan antar preman yang mengakibatkan hidupnya simpang siur, nomaden bak kucing beranak. Konflik lain datang secara internal, kekasihnya menikah dan sedang mengandung anak dari kakaknya. Belum cukup menyiksa? Dalang kehancuran hidupnya adalah orang yang dia kenal dekat.
Jangan main api jika tak mau terbakar. Mungkin kalimat itu pas untuk menggambarkan sang tokoh utama. Ketidakwaspadaannya menyebabkan ia dengan mudahnya mengambil keputusan yang bisa saja merugikan dirinya sendiri. Klimaks film ini melimpah. Bukan satu atau dua, tapi banyak. Tapi uniknya, ending film ini terasa anti klimaks. Genjotan adrenalin lewat untaian dramanya malah ejakulasi saat mendekati ending. Jangan salah, hal itu bukan berarti buruk. Keseluruhan filmnya pas porsi.
Film ini memang mengambil sudut kota negara Italia lengkap dengan segala custom dan tetek bengek lainnya. Kita memang tidak bisa belajar banyak dari film ini. Tapi masih cukup menarik akibat kekontrasan tone warna dan per-adegannya sendiri. Berdarah-darah, jantan, namun masih mempunyai hati. Teknik yang cukup ampuh untuk tetap menjaga kenyamanan menonton. Yang perlu dikritik adalah ketidak luwesan sutradara dalam membangun adegan aksi. Brutal sih, tapi tetap terasa kurang total.
Vincent Cassel sebagai bujangan itu, bermain cukup menjiwai peran. Walaupun menurut saya ini bukan penampilan terbaiknya, tapi tetap saja bisa mewakili kebrutalan pria dewasa tanggung. Sedangkan Monica Bellucci yang kebagian peran sedikit malah seperti mubasir saja. Kemunculan singkatnya tidak berarti banyak. Malah yang sempat mencuri perhatian adalah tokoh anak kecil di film ini.
Lupakan sejenak film Hollywood yang kendati macho namun masih menempel sifat feminis. Coba cicipi perfilman Eropa yang berani mengupas tingkah manusia setempat yang kadang jauh lebih realistis. Bahkan, Unruly - Nessuna Regola juga menyentil masalah provokasi yang berdampak masalah besar. Happy watching!
by : Aditya Saputra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar