Director : Adam Shankman
Cast : Mandy Moore, Shane West, Peter Coyote, Daryl Hannah
Rate : 3/5
Nicholas Sparks adalah seorang novelis kenamaan yang seringkali membawa tema percintaan anak muda yang mampu mengharu baru pembaca remaja di seluruh belahan dunia. Tercatat ada Message in a Bottle, The Notebook, A Walk to Remember, Dear John dan The Last Song adalah sedikit dari karyanya yang sudah sukses menuai dolar saat ditranlasikan ke medium film. Jujur saja, A Walk to Remember adalah film pertama saduran novel Sparks yang saya tonton. Dan belum apa-apa, saya sudah puas dengan isi filmnya walaupun mengandung cerita yang tidak mewah.
Adam Shankman yang menjadi sutradara film ini memang berhasil mengolah ceritanya menjadi suguhan romantis untuk para penoton remaja-dewasa. Tampilan klisenya tadi dibuat sedemikian rupa lewat beberapa adegan menarik dan memorable yang datang dari aktornya. Shankman yang seringkali berkolaborasi dengan Adam Sandler dalam film banyolannya, di sini ia piawai juga dalam wilayah keromantisan anak sekolahan. Momen-momen indah ditangkap dengan baik, semisal adegan dua tokoh utama melihat bintang di tengah kuburan ataupun menari dadakan di pinggir sungai. Menyenangkan.
Bercerita tentang pemuda gadungan yang akhirnya jatuh cinta dengan pemudi nerd saat pemudi itu melepas atribut kupernya di pentas drama sekolah. Pendekatan yang dilakukan pemuda ditenggarai oleh teman-temannya, namun sang pemuda tetap ngotot akan obsesi cintanya. Sampai pada klimak saat sang pemudi mengungkapkan suatu rahasia yang membuat sang pemuda makin sayang kepadanya.
Mandy Moore dan Shane West tiba-tiba terbang tinggi menjadi idola seluruh dunia. Kekompakan keduanya terjalin kuat, bahkan sangat kuat. Ternyata, keminiman berakting dari keduanya tidak mengurangi rasa simpati penonton kepada film ini. Dan, buat saya, ikatan seperti ini jauh lebih kuat jika dibanding dengan film bernada sama namun dibuat dengan sekenanya. Patut dipuji juga soundtrack film ini yang menyegarkan terlinga. Beberapa lagu cukup easy listening sehingga penonton tidak hanya dihibur lewat filmnya, tapi juga terhanyut dalam buaian lagu.
Kita juga tidak akan menemukan kisah cinta yang menggebu-gebu layaknya para karakter American Pie dalam meluapkan hasratnya. Karena kisah A Walk to Remember jauh lebih sopan dan lebih memilih bermain dengan perasaan dan logika.
Di luar storyline yang cetek dan pewatakan yang biasa-biasa saja, A Walk to Remember sangat cocok ditonton bersama pasangan agar lebih paham tentang sebuah kesetiaan. Cinta bukan sekedar plakat yang melabeli diri kita agar orang tau jika kita punya hati, namun cinta juga adalah sebuah hadiah dari Tuhan yang harus dijaga dengan penuh kepercayaan. Just a thought. Happy watching!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar