Kamis, 10 Juni 2010

The Karate Kid (2010)

Director : Harald Zwart
Cast : Jaden Smith, Jackie Chan, Taraji P. Henson
Rate : 3/5

Tahun 1984 lalu, bioskop dunia kedatangan sebuah film tentang perjalan seorang bocah dalam menuntut bela diri karate. Kala itu, film ini sangat menarik perhatian sejagad raya hingga dibuat sekuelnya serta menyulap Ralph Macchio sang pemeran utama menjadi bintang tenar. Film itu bertajuk The Karate Kid. 26 tahun kemudian, sutradara Harald Zwart mencoba memperbaharui film klasik itu dengan memasang Jaden Smith dan maestro kung fu Jackie Chan mengganti posisi Ralph Macchio serta Pat Morita di kursi leading actor. Bak berjudi besar, sutradara yang baru sedikit membuat film ini harus ekstra kerja keras mengolah dana 35 juta dollar menjadi sebuah film utuh yang tidak merusak film yang di-remake. Bahkan, jika Tuhan berkehendak lain, bisa jadi film ini akan menyamaratakan kualitasnya dengan film 26 tahun lalu tersebut.


Dre Parker adalah bocah pindahan Detroit yang harus mengadu nasib di negara tinggal barunya Republik Rakyat Cina. Itu dikarenakan sang ibu, Sherry Parker harus pindah tugas ke negeri Panda tersebut. Keinginan bersosialisai yang besar ternyata harus berbuah pahit kala seorang bocah jagoan merasa risih dengan kehadiran Dre. Naas bertubi-tubi harus didera Dre sejak saat itu. Sampai akhirnya ia masuk di sekolah barunya pun masalah dengan Cheng tak kunjung selesai. Di samping itu, Dre menyimpan rasa suka kepada gadis lokal bernama Meiying, teman satu sekolah yang lihai dalam menggesek biola.

Setelah suatu kejadian yang menyebabkan Dre terdesak tak terhindarkan. Tepat saat rombongan Cheng menyiksa Dre, sang pahlawan tak terduga hadir menolong bocah berkulit hitam itu. Mr. Han, yang sebelumnya dikenal Dre sebagai seorang pekerja di apartemen barunya, ternyata seorang jagoan kung fu. Kejadian tersebut menandakan bunyi gong besar bagi Dre dan Cheng and the Gank berselisih. Mereka harus bertemu di turnamen kung fu! Tak dinyana dan mau tak mau, Mr, Han harus rela menghabiskan waktu untuk melatih Dre dari yang hampa soal kung fu menjadi si handal salto. Dari sinilah kedeketan satu sama lain muncul hingga Dre harus mengetahui masa kelam Mr. Han yang haru kehilangan orang dicintainya. Belum lagi, Dre harus tegar saat cintanya pergi.......untuk sejenak.

Perhatikan judul film ini dan cerita yang terjalin. Sangat tidak berkesinambungan. Jelas-jelas judul film ini adalah The Karate Kid, tapi dengan keegoisan (atau mungkin alasan lain) sutradara, alur yang dikembang ialah tentang kung fu. Sayang sekali memang, mengingat filmnya sendiri di mata saya sudah bagus dan berdikari dari si pendahulunya. Takut film ini tidak laris? Pemikiran bodoh saya rasa. Padahal film ini boleh dikatakan bagus meski tak mampu berdiri di belakang kedigdayaan film Pat Moritta tersebut. Pesan moral yang dikelola dengan sedemikian sehingga sangat pas dalam memborbardir pikiran penonton. Yang paling jelas adalah SAVE THE EARTH!!!!! Dan betapa seorang lemah yang tertindas tak selalu tetap menjadi yang tertindas.

Memasang Jaden Smith mungkin karena ayahnya, Will Smith menyokong dana dan sebagai produser. Nyatanya, permainan Jaden di film ini saya akui sangat memesona. Dari segi air muka hingga kerja kerasnya dalam belajar kung fu patut diberikan apresiasi yang tinggi. Saya tidak memuji Jaden hanya karena saya nge-fans dengan ayahnya, tapi memang Jaden selalu mencuri perhatian di setiap scene-nya. Kehadiran Jackie Chan sebagai Mr. Han sendiri boleh dibilang sangat pas. Meskipun tidak berlaga liar, setidaknya performanya di sini mengobati sedikit kangen membara dengan gerak kung fu terbaiknya. Pun dengan Taraji P. Henson sebagai ibu Dre. Pemberi ketawa di saat yang pas. Sedikit mengenang, Taraji sempat mencicipi bangku nominasi Oscar kategori Best Supporting Actress lewat peran ibu tiri Benjamin Button di The Curious Case of Benjamin Button. Lagi, pemilihan aktor-aktris Beijing yang walaupun agak lebay, terasa pas berdampingan dengan para senior.

Begini, sosok jahat adalah sebuah pertumbuhan yang sudah diberi bibit jahat sedari kecil, begitupun sebaliknya. Dan film ini sangat jelas memaparkannya. Terlepas dari keserba-betulannya, film ini saya nobatkan sebagai film keluarga yang paling banyak memberi pelajaran penting sejauh ini di tahun 2010. Saya bahkan tak memperdulikan situ-situs beken yang menilai buruk film ini. Walau benar, judul adalah poin utama seseorang menerka arah filmnya sendiri. Kasus The Karate Kid, telak sangat disayangkan. Dan sekarang, penilaian selanjutnya ada di tangan Anda sekalian yang sudah menontonnya.

2 komentar:

  1. gan ada mp3 violin yg dibawain sama meiying ga?
    thx

    BalasHapus
  2. Hmm, gak ada tuh. Kenapa gak donlot, tapi setau gw belum ada tuh di situs-situs.

    BalasHapus