Kamis, 03 Juni 2010

Iron Man 2 (2010)


Director : Jon Favreu
Cast : Robert Downey, Jr., Gwyneth Paltrow, Don Cheadle, Scarlett Johansson, Sam Rockwell, Mickey Rourke
Rate : 2.5/5

Tahun 2008 lalu, perfilman dunia didatangi sosok pahlawan baru dari klan Marvel Studios. Menggelitik dan keluar dari pattern yang biasa dilakukan oleh film saduran komik. Sebelum itu, sosok superhero slengean ini tidak begitu dipeributkan sampai tepat awal bulan Mei, semua kolom berita seakan membicarakan si manusia besi ini. Ya, Iron Man kala itu menjadi yang terdepan untuk pakem superhero sebelum dijungkirbalikkan kembali oleh sosok Batman di The Dark Knight. Tapi nyatanya, Iron Man memang sosok yang diidam-idamkan para masyarakat. Alter ego Tony Stark ini sungguh memberikan pakem pahlawan super yang lebih manusiawi. Terlepas dari permainan memukau Robert Downey, Jr. sebagai si Tony, Iron Man memang pantas disematkan di barisan list superhero terbaik yang pernah ada.

2 tahun kemudian, si manusia besi ini kembali menyapa penggemar dan penonton awam dengan setelan 'baju' baru. Maksud baru di sini mempunyai banyak tempat. Segitiga pengganti lingkaran, Justin Theroux yang mengganti posisi penulis sebelumnya, Don Cheadle yang harus ambil alih jabatan atas Terrence Howard. Sekalipun begitu, penambahan karakter juga dipadatkan (atau dipaksakan?), seperti kehadiran si manis jelita Scarlett Johansson, the wrestler- Mickey Rourke, serta Sam Rockwell si idola. Apa semua formula itu berhasil dipadupadankan oleh Favreu sehingga penonton bisa menikmati karya teranyarnya kali ini? Mari kita kupas lebih dalam.

Tony Stark setelah kejadian di ending film pertamanya semakin memiliki banyak masalah. Pertama datang dari pemerintahan yang menginginkan semua persenjataan yang dimiliki oleh Tony dipegang penuh untuk pribadi negara. Kedua, datang saingan berat perusahaan Justin Hammer yang bekerja sama dengan si masalah ketiga. Ivan Vanko, anak dari sahabat karib ayah Stark yang menuntut haknya atas hasil penemuan sekaligus membalas dendam akibat kematian ayahnya. Di samping itu, sang love-interest Pepper Potts sedang dalam masalah transisi yang menginginkan Tony berjalan di atas jalurnya.Kedatangan si mata-mata Natalie Rushman a.k.a. Natasha Romanoff yang luar biasa cantik-seksi semakin menambah intrik yang tak kelar-kelar.

Bagaimana mungkin, ekspektasi yang menjulang tinggi penonton dipatahkan begitu saja oleh duet Favreu-Theroux? Mereka membuat film ini seakan penontonnya tak akan mengkritik pedas betapa dangkalnya naskah hasil tangan Theroux. Setali tiga uang dengan Justin, Jon men-direct sekuel manusi besi ini tanpa mematangkan ide yang seharusnya berpotensi menjadi jauh lebih bagus dari ini. Lihat saja adegan puncak (yang ditunggu-tunggu) yang tidak menyisakan apa-apa. Mudah sekali ya melenyapkan si villain? Bahkan serangan udara dan darat dari robot-robot Justin Hammer lebih enak disaksikan. Menyedihkan memang. Tak bisa dipungkiri, budget dor-doran dari si produser memang dimanfaatkan dengan baik oleh supervisor efek yang membuat film ini jauh lebih 'kaya'. Tapi, bukan hanya itu yang kita harapkan.

Sosok Robert Downey, Jr. memang sudah mendarah daging dalam rangka raga Tony Stark, begitu pula Gwyneth Paltrow serta Paul Bettany yang masing-masing sebagai Potts dan menyuarakan si robot Jarvis. Sayangnya, James Rhodes yang dulu dibawakan Howard dengan penuh jiwa malah melempem dengan adopter barunya, Cheadle. Tidak pas sama sekali. Tidak pas sama sekali (ya, saya memang menulis kalimat itu 2 kali). Untunglah, kekurangan akting itu ditutupi dengan penampilan yang boleh dibilang lumayan dari Rourke, Johansson dan Rockwell meski memang agak lucu, tokoh sangar Vanko jadi sedikit iba di tangan Mickey. Jadi, film ini salah satu sekuel yang kurang memuaskan jika harus dibanding dengan sekuel yang lain walaupun tak jatuh bobrok seperti robot-robotnya Michael Bay.

Lalu, apa kita masih mengharapkan Tony Stark mengenakan armor-nya kembali dengan kali ini melawan The Mandarin? Pendapat saya, jika mendepak Theroux dari kursi penulis naskan dan diganti dengan David Koep, S. Goyer, atau sekalian Akiva Goldsman, niscaya Iron Man 3 nanti bisa menjadi sedikit berisi dan masuk ke jajaran superhero movie kelas atas bersama Spider-Man 2, The Dark Knight, Watchmen serta Kick-Ass.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar