Jumat, 04 Juni 2010

Robin Hood (2010)


Director : Ridley Scott
Cast : Russell Crowe, Cate Blanchett, Mark Strong, William Hurt, Max Von Sydow, Danny Huston, Mathhew McFadyen
Rate : 3/5

Dari ranah Inggris, ada seorang baik hati yang mendermawankan hartanya dengan jalan yang salah. Ia merampok kekayaan dari si kaya serta merta menghibahkannya kepada rakyat miskin. Sosok a-half-hero ini sudah sering sekali ditansformasikan ke bentuk pita seluloid, salah satunya dan yang paling terkenal adalah Robih Hood versi Kevin costner, Robin Hood : The Prince of Thieves. Setelah itu, si orang Inggris ini kurang sekali bergema di peta perfilman dunia.Kali ini, duet maut Ridley Scott dan Russell Crowe mencoba menghidupkan kembali dengan tone, warna dan atmosfer yang baru. Melihat kolaborasi terakhir mereka yang tidak memberikan apa-apa di benak penontonnya selain kerinduan akan intrik Timur Tengah, Body of Lies, Robin Hood versi baru ini patut ditunggu.

Hood kali ini harus menyelamatkan masyarakat Inggris dari pemerintahan Inggris yang semena-mena dalam pembagian hasil tani rakyatnya. Melihat kekejaman tak terbantahkan itu, Hood serta cs-annya mengadu nasib sekaligus berupaya untuk mengubah jalan sesat itu menjadi sedikit lurus. Seakan punya insting kuat, Hood menuju suatu tempat kediaman seorang raja. Di sana ia bertemu Lady Marion yang bertahun-tahun menunggu kepulangan sang suami yang anak dari William Marshall yang tuna netra. Merasa kasian dengan hidup kedua orang ini, akhirnya Robin menyetujui kala sang raja memohon agar menjadi anaknya sementara dan berarti berpura-pura menjadi suami dari Lady Marion.

Pemberontakkan Hood ini jelas banyak dihalangi oleh beberapa orang yang merasa terganggu eksistensi mereka di tanah Inggris ini. Salah satunya adalah Godfrey yang super licik, kejam serta maniak akan kekuasaan. Kita akan tau ending film ini sepeti apa, tapi yang patut ditunggu adalah rantai kehidupan yang harus dilalui Robin melalui adegan-adegan peran dan lain-lain. Si pembesutnya, Sir Ridley memang sudah telaten memuntahkan kreatifitasannya dalam meramu adegan epik sekalipun saya nilai ke-epik-kan film ini terasa kurang jika harus dibandingkan dengan karya monumentalnya, Gladiator.

Kerja sama kesekian persembahan Scott dan Crowe ini memang masih berada di kategori bagus. Tidak istimewa memang, apalagi masuk kelas sempurna, tapi pengejewantahan mereka kali ini sedikit menghapus kekesalan tak terlupakan akibat kurang memuaskannya Iron Man 2 sebelumnya. Jauh Robin Hood beredar, Ridley dan Russell telah memenuhi hasrat penonton melalui Gladiator, Kingdom of Heaven, A Good Year, American Gangster serta Body of Lies. Sayangnya, setelah perhelatan agung Oscar atas Gladiator-nya, persembahan mereka selanjutnya seakan kurang bernyawa dan bergaung keras di hati para penggemarnya. Tapi untunglah, sosok Hood ini diemban mereka dengan penuh tanggung jawab lepas dari bejibunnya masalah yang menerpa pembuatan film ini.

Russell Crowe, sekali lagi membuktikan bahwa ia berhasil melanjutkan kiprah aktor kelas A-nya lewat film ini. Naasnya, aksinya kali ini sedikit seperti Maximus, tokoh yang memberinya patung Oscar. Dari, mimik muka hingga potongan rambut yang membuat kita berpikir mungkin ini re-inkarnasi Maximus di era yang berbeda. Kemudian Cate Blanchett, ia di peran ini tidak hanya sebagai pemanis. Scott sukses memanfaatkan talenta akting Cate dengan memerankan Marion yang sungguh pemberani, tegar dan cantik dalam satu sisi. Terbesitkah di benak Anda? Kok film yang berlatar Inggris dengan tokoh Inggris pula diperan utamai oleh aktor benua Kangguru? Sebelum Marion, Cate juga pernah mengemban tokoh Ratu Inggris sebanyak DUA KALI yang mana dua-duanya menganugrahinya nominasi Oscar meski harus pulang dengan tangan kosong. Lagi, Mark Strong, aktor spesialis tokoh antagonis ini sukses melebur dalam tubuh Godfrey. Perangai setannya dibalut bahasa tubuh yang begitu menohok meski hanya untaian kata saja.

Terakhir, sebagai bagian dari summer movie 2010, Robin Hood dengan segala kemegahannya cukup mampu berbicara. Bukan karya terbaik Ridley Scott memang, tapi semoga bisa menjadi pelepas dahaga bagi fansnya atas penantian sajian berkualitas yang dibarengi dengan unsur fun yang tidak setengah-setengah. Ironisnya, saya juga harus bilang film ini masuk kurang menghibur jika bersebelahan dengan Mister Dastan tapi lebih sejuk dipandang dari si milyuner Tuan Tony.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar