Sabtu, 21 Agustus 2010

American Beauty (1999)

Director : Sam Mendes
Cast : Kevin Spacey, Annette Bening, Thora Birch, Wes Bentley, Mena Suvari, Chris Cooper
Rate : 5/5 + sekuntum mawar merah


Melirik ke kiri sedikit, kita akan mendapatkan sebuah poster yang bermain ambiguitasi. Sedikit manis tapi sisi menyentilnya sangat terasa. Filmnya sendiri memang tidak menegaskan secara terus terang bagaimana bunga mawar mempersonifikasikan sekelumat kehidupan kompleks rumah tangga di pinggiran Amerika. Mawar merah saya simbolkan sebagai suatu perumpamaan yang menyakitkan. Harum dibaui, sedap dipandang, tapi melukai jika kita sentuh secara gegabah dengan duri tersembunyinya. American Beauty memang disajikan dengan dengungan pelan yang merefleksikan kehidupan nyata sehari-hari warga minim harmonisasi dan simfoni kerukunan.

Seorang pria kantoran yang merasakan kemonotonan hidup baik dalam pekerjaan maupun kehidupan berumah tangga. Istri yang doyan menyeleweng serta anak putri yang rentan dalam komunitas pergaulan abege memang menghantui setiap gerakan Lester Burnham dalam berperilaku. Suatu hari, mawar merah kembali merekah lewat sosok jelita teman si anak, Angela Hayes. Ditambah kedekatan si anak dengan bocah tetangga yang kehidupannya setali tiga uang dengan nuansu rumah Lester. Kecaman yang mencambuk batin Lester perlahan mulai menyeruak ketika satu kejadian yang membuka matanya lebar-lebar serta menyiratkan suatu pandangan lain dalam menjadi suri tauladan bagi keluarganya. Ternyata, kewarasan tadi menimbulkan kesalahpahaman bagi si tetangga yang sudah jenuh bertoleransi dengan hidup penatnya.

Inilah contoh luar biasa yang pantas dijadikan cermin batin dalam menyikapi permasalahan pelik di sekitar kita. Ketidakwajaran logika memang seringkali membawa ke alam yang tidak diharapkan. Tokoh Lester di sini memang mengisaratkan sesosok anak manusia yang tak luput dari kesan tersebut. Bahkan hampir seluruh tokohnya mendapatkan sebuah penyesalan teramat sangat ketika mengetahui apa yang telah diperbuat hanya lah sebuah kekosongan perilaku sesat. Sam Mendes selaku sutradara berjasa besar dalam merangkai para tokoh tadi memasuki sebuah lingkungan asri di luar dan menyesakkan jika sudah melewati pintu masuk. Mendes dengan lugas memaparkan secara terperinci maksud hati tiap karakternya. Dan juga membuat beberpa adegan yang indah sekalipun tersimpan berjuta makna di dalamnya. Berkat goresan pena scriptwriter Alan Ball, American Beauty menjelma menjadi sebuah santapan lezat bagi penikmat film berkelas wahid. Bersama Mendes, Ball memperoleh sebuah Oscar atas jerih payahnya tersebut.

Oscar satu lagi jatuh kepada Kevin Spacey yang memang telah memuntahkan seluruh kinerjanya menjadi seorang ayah yang berada di ambang kehancuran moral. Kekuatan prima sang aktor memang menunjang serangkaian adegan bersifat konklusif. Permainan permisif dari Annette Bening, Chris Cooper, Mena Suvari, Wes Bently, serta Thora Birch mampu berbicara banyak di sepanjang film. Duet Kevin-Suvari, Kevin-Cooper, Kevin-Bening, Bentley-Birch, dan Thora-Suvari diperlihatkan dengan begitu detail dan mendalam. Penggalan duo tadi berparalel menjadi sekumpulan adegan yang bisa membuat kepuasan menonton. Ensemble cast yang nyaris sempurna.

Untuk sebuah debutan, Mendes memang telah disejajarkan ke daerah sutradara yang mampu membuat sastra drama pelik kehidupan rumah tangga. Di sini, selain ada Alan Ball, Mendes juga dibantu sinematografer Conrad Hall yang mem-frame butiran adegannya menjadi lebih acceptable dan beraura manis menyakitkan. Ditambah alunan musik serta lagu yang bersenyawa, American Beauty saya sematkan sebagai produk yang lengkap dalam mensubsidi plot cerita yang terbilang sederhana ini.

My last verdict : American Beauty sangat layak dikonsumsi sebagai tampilan getir yang disimbolkan dengan sangat ironis oleh kecantikan bunga mawar. Beberapa kejutan menarik serta moral lesson yang menghentak batin mampu menunjang karisma film ini lebih jauh. Sisihkan kurang dari 3 jam waktu dalam hidup Anda untuk berperan menjadi saksi betapa mengagumkannya drama penghujung milenium baru ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar