Minggu, 29 Agustus 2010

Brothers (2009)

Director : Jim Sheridan
Cast : Tobey Maguire, Natalie Portman, Jake Gyllenhaal, Carey Mulligan, Sam Shepard
Rate : 3/5


Jika saya menyebut sebuah nama, Jim Sheridan, yang terbesit seketika itu adalah kepiawaian Jim dalam membentuk Daniel Day-Lewis dengan peran luar biasanya di My Left Foot. Yah, Sheridan salah satu sutradara berkualitas yang dimiliki Hollywood berkat karya-karyanya yang hampir seluruhnya bermutu. Aktor semisal Lewis, Brenda Fricker, Djimon Hounsou, Richard Harris, Samantha Morthon serta Emma Thompson patut berterima kasih kepada Jim atas peran mereka di The Field, In The Name of Father atau In America. Karena berkat beliau, upah nominasi Oscar berhasil mereka dapat di film-film Jim. Setelah libur 4 tahun, tahun 2009 kemarin Jim akhirnya membuat film baru yang inti ceritanya mengadaptasi dari film bertema serupa produksi Denmark. Tiga aktor berkualitas direkrut Jim, dan jadilah Brothers sebagai perwakilannya di Golden Globe 2010 lalu.

Namun, seperti mengulang Get Rich or Die Tryin' yang lemah kualitas, Jim mengeksekusi Brothers juga dengan sangat kewalahan. Semangat yang dibawa Brodre -film yang di-remake, ternyata tak mampu diemban Jim dengan jiwa yang sama. Kendati telah memborong Tobey Maguire, Jake Gyllenhaal, serta Natalie Portman sebagai wayangnya, dan itu dirasa tidak cukup. Dengan nama-nama matang di bidangnya tersebut, yang ada Brothers malah terhanyut dalam kesepian filmnya. Tidak bertaji taring, apalagi jika mau sampai ke tingkat karya pujaan Jim terdahulu.

Tobey berperan sebagai serdadu perang yang ditawan musuh dan meninggalkan seorang istri serta dua orang putri termenung di rumah. Di tengah kecaman yang menyambuk, ternyata rumahnya diisi oleh kedatangan sang adik yang ugal-ugalan tetapi berhasil membawa harmoni keluarga ke tempat yang lebih larut dalam kesenyuman. Plot yang tidak diubah satu apapun dari film orisinilnya. Masih bercerita akan kegamblangan kehidupan rumah tangga yang terusik oleh dunia luar yang tak terbayang kedatangannya. Saya pun, merasa film Brodre (Denmark) memang telah memberi warna baru tentang lika-liku gejolak batin angkatan perang. Saduran prosanya memang sangat menyentuh dan menguras emosi.

Sialnya, lewat Brothers ini Jim seakan kekurangan pasokan vitamin. Oke, memang tidak menjurus ke sebuah film gagal, bahkan film ini masih bisa dibilang bagus. Tapi, atmosfer yang dibawa pemainnya lah yang membuat film ini kurang daya. Dan itu buah tanggung jawab Jim yang dicap gagal mengarahkan para tukang aktingnya. Tobey dengan muka boyish-nya dipaksa untuk bermain amarah dan emosi lainnya, Portman yang cenderung 'naughty', malah di sini kelembekannya memang benar-benar lembek. Tak ubahnya dengan Jake Gyllenhaal, berewokannya tak cukup ampuh mencerminkan sosok yang slenge'an. Malah, cameo cantik dari Carey Mulligan bisa memberikan angin segar di peran singkatnya. Tapi yang kebagian getah manisnya si Tobey, karena berkat peran istimewa ini dia berhasil masuk di salah satu nominasi Golden Globe kategori Best Actor Drama.

Memang tidak mutlak menyalahkan para sineas dan kru di belakang layar atas ini semua. Saya pribadi melihat film ini juga sangat sulit untuk dibawa ke hawa komersialiti kaum borju Amerika. Ceritanya terlalu 'suram', dan Jim dengan hati Amerika-nya cenderung mengangkatnya menjadi tidak sendu. Adegan-adegan yang disinyalir mampu memikat emosi penonton ternyata berjalan lambat, bertolak belakang dengan hentakan musik yang cukup apik.

Terlalu dini untuk menyebut film ini sebagai salah satu sajian bermutu. Dan terlalu munafik juga jika film ini dihakimi sebagai produk tanpa makna. Karena dibalik keterpurukan di sana sini, Brothers masih menyisakan sekelumit kepedihan hati di kala sosok yang kita sayangi ternyata memiliki ruang khusus di hatinya untuk orang yang sangat kita kenal. Kasus Brothers, anak menjadi korban kesengsaraan batin. Dan itu, sangat perih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar