Rabu, 11 Agustus 2010

Up (2009)

Director : Pete Doctor
Voice-over : Edward Asner, Christopher Plummer, Jordan Nagai
Rate : 4/5


Lagi-lagi Pixar. Studio yang selalu menghasilkan dongeng bermutu dengan bantuan efek komputer kelas canggih. Tahun lalu, Pixar kembali menyapa penggemarnya dengan perwakilan film animasi bertajuk Up. Diharapkan dapat menyamai kualitas produk Pixar sebelumnya, yang ada malah Up menjadi primadona di ajang Oscar dengan mengantongi 2 piala serta menerima tongkat estafet dari Beauty and the Beast sebagai animasi yang berhasil masuk di kategori Best Picture.

Musik yang mengalun di pembuka film telah menegaskan jika film ini akan bermuara ke drama yang lebih dalam. Tanpa mengesampingkan sisi komersial, materi yang tersaji sudah cukup ampuh untuk menarik minat penonton seluruh umur. Cakupan yang universal memang sudah kadung pas hingga mencapai adegan klimaks sekalipun. Satu sisi, anak-anak akan menyukai film ini karena tutur petualangannya serta berbagai karakter unik di sepanjang feature. Dan di sisi lain, para penonton berumur (baca : remaja-dewasa) akan terbuai dengan pendiktean narasi yang begitu mengasikkan, menegangkan serta penuh dengan pembelajaran moral. Komputerisasi yang terkandung lewat Up memang terlihat sempurna, halus dan lembut dalam tata warna. Meski tone ruang lingkup setting yang terkesan mustahil, tapi si kreator sudah mengantisipasinya dengan berbagai sentilan hidup.

Hal mustahil yang saya singgung tadi adalah bagaimana mungkin perang angkasa yang mereka lakukan begitu luwes tanpa ada kesan takut yang mendalam. Anak kecil bernama Russell tadi begitu menikmati kondisi tadi. Kendati dia seorang anak pemberani dnegan berbagai medali yang ia dapatkan, tidak serta merta juga ia jadi sangat menikmati penerawangan di atas langit. Belum lagi ditambah dengan interval umur antara si kakek dan idolanya. Mungkin, Pete Doctor terlalu bersemangat dengan setelan animasi dan ceriteranya hingga melencengkan hal kecil yang fatal.

Tapi untunglah, kesimpang-siuran tadi masih bisa kita maklumi dengan iringan memukau dari tangan Michael Giacchino. Sempat mencicip nominasi lewat Ratatouille, di sini Giacchino jor-joran dalam mengilustrasikan gubahannya. Poin plus lain yang mesti dinilai adalah pengisi suara. Walaupun tidak ada nama populer, tapi kehadiran voice-over-nya telah bersenyawa lebih dari diharapkan.

Satu hal yang patut dipuji adalah bagaimana penggambaran Pete untuk skala air terjun yang megah sekaligus sebagai tujuan puncak melancongnya si kakek. Sebagai penonton, saya kagum dengan adanya fatamorgana kabut yang dibuat sedemikian indah dan apiknya. Tak lupa pula adalah spesies langka yang dibentuk unik dan hobi yang tak biasa, hingga menimbulkan tali pertemanan yang erat di antara mereka semua.

Up memang sekedar pengisi filmografi Pixar untuk lini tahun 2009, tapi makna filmnya jauh dari itu. Up telah terbukti berhasi mensejajarkan diri menjadi salah satu drama kuat di Oscar tahun kemarin. Melalui Up, satu hal yang bisa saya petik adalah masalah kerja keras, tanggung jawab dan pantang menyerah. Terlepas dari kekeliruan di berbagai aspek nalar, Up tetap memberikan panorama hidup yang menjadi bekal budi pekerti bagi kita yang menontonnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar