Director : George Miller
Voice-over : Elijah Wood, Brittany Murphy, Nicole Kidman, Hugh Jackman, Robin Williams, Hugo Weaving
Rate : 3,5/5
Happy Feet adalah sebuah film edaran 2006 yang menceritakan tentang seekor anak penguin yang ternyata memiliki keunikan dibanding yang lain. Mumble, ternyata tak ahli bernyayi (seperti penguin yang lain) melainkan mampu berdansa ria yang telah muncul seketika setelah ia menetas dari telurnya. Keanehan ini ternyata memberikan dampak 'aneh' oleh tetua di daerahnya dan membuat kecemasan tiada tara di benak kedua orang tuanya. Kesukaannya akhirnya harus dikubur sementara ketika ia diharuskan untuk membuktikan perkataannya tentang sesuatu asing yang ia temukan di bongkahan es dalam dinginnya laut. Perjalanan tegang-mengasikkan itu berujung pada suatu ketakutan masyarakat penguin yang berlanjut dengan sikap apatis dari kabinet dunia.
Setelah Pixar memonopoli Oscar dengan serbuan film animasinya, ternyata masih ada karya dari belahan dunia lain yang mampu unjuk gigi dengan tema klise tapi membumi ini. Sosok binatang spesialis benua dingin ini memang acap kali memberikan keuntungan tersendiri jika difilmkan. Lihat betapa berdigdayanya March of the Penguins di perolehan box office serta setumpuk pujian positif yang tertuju kepada film ini. Hingga hadir Surf's Up yang semi-doku dan segerombolan penguin dari kandang Madagascar. Di Happy Feet sendiri, penonjolan burung yang tidak bisa terbang ini memang sangat pas untuk mengumbar isu dunia betapa pentingnya menjaga keanekaragaman fauna. Karakteristik yang beragam memang diproses kreatornya dengan begitu down-to-earth. Bagaimana kita menghadapi keadaan yang tidak seinmbang di lingkungan sekitar dan upaya penyelematan dunia dalam bentuk sekecil apapun.
Happy Feet diuntungkan dengan berisinya beberapa lagu yang enak didengar bahkan sanggup memberikan porsi lebih kepada setiap adegan-adegannya. Ditambah semua jajaran pengisi suaranya yang menyumbang langsung untuk bersenandung ria sepanjang film. Brittany Murphy, Nicole Kidman, Hugh Jackman, Hugo Weaving serta si lucu Robin Williams sanggup menghidupkan tiap karakternya tanpa cela.
Hal lain yang mungkin perlu dilihat adalah penggunaan sistem campuran live-action di film ini. Sistem itu bukan semacam Looney Tunes atau Scooby Doo misalnya, tapi lebih pemasukan unsur manusia asli yang berbeda frame dengan si animasi yang bersangkutan. Cara itu saya nilai cukup mempertegas tujuan utama film ini yang mana dengan itu penyampaian pesannya mampu tertuju langsung kepada penonton. Sifat rakus dan serba merasa kekurangan yang diperlihatakan secara gamblang memang mencerminkan begitulah sikap asli manusia. Dan, melalui Happy Feet, George Miller sebagai si pembesut lantaslah bersenang hati. Dunia dongeng layaknya di Babe serta dramatisasi berlebihan seperti di Lorenzo's Oil memang diterjemahkan dengan sangat baik.
Sayangnya, kesempurnaan tadi harus dibolongi oleh kesemrawutan perjalan Mumble yang terkesan dipaksakan dramatis. Pertemuannya dengan para penguin sombreno meski menarik dan mengundang tawa malah memperlihatkan ketidakseriusan di segi naskah. Apalagi pada saat melawan duo paus yang condong menjadi membosankan.
Di luar sisi positif-negatif yang terkandung di Happy Feet, piala Oscar sudah cukup memberikan bukti jika film ini adalah menu wajib bagi penyuka film berkualitas dan penggemar hewan ovipar ini pada khususnya. Kendati serupa-tak-sama dengan animasi lain, setidaknya Happy Feet memperlihatkan gambaran lain betapa makhluk hidup itu juga memiliki hak asasi yang sama untuk melangsungkan kehidupan mereka. Satu lagi, Happy Feet ternyata bisa mencoreng gemerlap body Cars di panggung Oscar 2007 kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar