Director : Gus Van sant
Cast : Matt Damon, Ben Affleck, Stellan Skarsgaard, Robin Williams, Minnie Driver
Rate : 4,5/5
Katanya, belajar matematika itu adalah tindakan paling praktis untuk merusak otak. Saya kurang setuju, bahkan sangat tidak setuju. Seni berhitung serumit apapun tetap memiliki sisi positif dan masih bersifat menghibur. At least, menghibur dalam artian melancarkan kerja otak yang melulu diisi asupan berita dunia. Banyak film yang menegaskan secara terbuka tentang pelajaran ini, yang paling menonjol adalah 'karikatur' kecil dari dunia John Nash -si matematikawan sukses- dalam feature buatan Ron Howard, A Beautiful Mind. Dan, meskipun dalam Good Will Hunting juga menekankan pada pelajaran rumit ini, tetapi ada sisi lain yang dijelaskan dalam arahan Gus Van Sant ini.
Bercerita tentang seorang buruh muda yang mengisi soal sulit di suatu universitas. Perlu diketahui sebelumnya, Will Hunting adalah seorang muda pintar namun bengal karena pengaruh masa kecilnya yang suram. Will diberkahi otak cerdas luar biasa yang mampu memahami pelajaran sulit kendati tidak mengenyam masa persekolahan. Singkat cerita, Will dipertemukan dengan seorang guru yang ditugaskan untuk 'mengubah' pemikiran Will sekaligus mengajak untuk memandang masa depan tanpa harus membaurkan masa lalunya. Will juga harus membagi waktu dengan pacarnya yang mengalami konflik batin di antara keduanya.
Begitu banyaknya dialog bermutu yang bertebaran sepanjang film ini. Tulisan naskah yang sungguh brilian dari duo scriptwriter amatir (pada waktu itu) Matt Damon dan Ben Affleck. Mereka berhasil membagi part-part penting agar tidak bertabrakan sehingga tetap memberikan ruang untuk aktornya bermain santai namun berenergi. Liat saja di adegan bar, duet dialog antara Will dan Sean, Sean dan Henry, ataupun Will dan kekasihnya. Jadi tak heran jika Matt-Affleck didapuk sebagai pemenang naskah terbaik di ajang Oscar. Hebatnya, Gus Van Sant menstabilkan semuanya dengan pengeksekusian yang pas. Van sukses mensyut klimaks penting agar terlihat bermutu. Van juga menggunakan close-up style agar lebih intim dengan sang tokoh. Berhasil, karena penontonpun ikut terbuai karenanya.
Dibantu juga dengan berbagai lagu dan alunan musik yang pas, film ini jadi lebih sendu tapi juga membawa pesona tersendiri. Puncaknya lagu Miss Misery yang kontan menghanyutkan penonton kala Will akan menemukan cintanya.
Film ini jelas sekali mengajarkan kita untuk selalu menyiram bibit yang sudah ada di diri kita dengan penuh sikap positif. Tidak diharuskam kita bersalah kaprah dengan anugrah yang kita dapat. Will mewakili para makhluk pintar di dunia agar tidak pongah dan selalu setia menghargai orang lain. Yah, orang pintar itu langka tapi tidak juga harus merasa orang pintar hanyalah diri kita sendiri. Percakapan yang paling seru tentu saja terletak di adegan Will-Sean yang sangat mentolerir perbuatan Will namun perlahan akan membuat Will sadar betapa singkatnya dunia ini untuk dinikmati.
Permainan super fantastis datang dari Matt Damon yang sukses bertransformasi menjadi pria tengil namun memendam dendam masa lalu yang sangat pedih. Pun yang dilakukan Minnie Driver yang mengimbangi performa Damon dengan sangat baik. Namun yang memperoleh Oscar adalah Robin Williams yang menunjukkan akting kasta tinggi sebagai sang guru terapis. Dengan brewok dan badan tambun serta tampang seriusnya, Robin menjelma menjadi sosok yang patut dicontoh dan diperbanyak. Stellan Skarsgaard, Ben dan Casey Affleck bermain pas porsi dan mampu mengisi slot tugasnya.
My verdict : Good Will Hunting memberikan kita ketegasan dan bukti konkrit jika ilmu itu perlu disejalankan dengan attitude yang baik. Kukungan masa lalu yang menyesatkan biarlah menjadi suatu cermin bias agar kita mengerti jika hidup itu bak roda yang sedang berputar. Gus Van Sant serta para pekerja aktingnya menyuguhkan sebuah karya monumental yang tidak hanya membekas di hati, tapi juga memberikan ruang untuk berpikir keras. I was in good mood when i watched Good Will Hunting. After that, there's a reflection i can find from this after all. Life isn't always for ourselves. Happy watching!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar