Director : Jason Reitman
Cast : George Clooney, Vera Farmiga, Anna Kendrick, Jason Bateman
Rate : 4,5/5
Ketika saya mengetahui jika Jason Reitman akan kembali membuat film drama dengan mengajak George Clooney sebagai aktornya, saat itu juga saya sudah mewaspadai jika film tersebut akan menjadi karya yang sangat pintar. Dan, beberapa bulan kemudian hal itu menjadi beralasan saat saya melihat hasil akhir Up in the Air yang memang brilian dalam menyajikan tema sederhana menjadi sebuah film sarat makna. Seperti Juno yang mencoba membawa penonton ke area pendewasaan diri, Up in the Air malah diperlihatkan bagaimana seorang dewasa yang memiliki sifat keremajaan. Lupa akan umur, lupa akan perasaan orang sekitar, dan lupa akan betapa pentingnya bersosialisasi.
Up in the Air bercerita tentang Ryan Bingham, seorang pegawai yang hanya bekerja memecat karyawan suatu perusahaan. Di tengah hidupnya yang gemilang keberhasilan, ia dihadapkan oleh seorang pegawai wanita muda yang merencanakan hal baru dalam proses pemecatan agar lebih efisien. Belum lagi, di tengah tugas Ryan bertemu perempuan berperangai sama tapi bedanya memandang hidup lebih terarah. Ryan seperti mengawang dan mengudara sendiri dengan dunianya, sehingga melupakan kodrat dan kewajiban sebagai seorang manusia, dan lelaki.
Reitman yang mengerjakan naskah bersama Sheldon Turner yang juga mengadaptasi novel karangan Walter Kirn, sangat berhasil dalam membuat film ini menjadi sangat pintar. Reitman menyiasati ke-indie-annya dengan penyutradaraan yang indah. Dan juga Reitman berhasil menopengi kepedihan dan kesepian hati Ryan Bingham lewat kehidupan parlente dan flamboyannya. Diceritakan bagaimana Bingham harus belajar bertoleransi lewat pekerjaannya, mendapat pencerahan lewat pekerjaannya, menemukan makna cinta lewat pekerjaannya. Ryan belajar untuk tidak selalu merendahkan orang lain lewat perkataannya. Ryan juga belajar betapa pentingnya hidup membaur dengan sesama. Lihat saja betapa hinanya dia saat ditolak sang adik untuk menjadi pendamping pernikahannya. Betapa sakitnya hati Bingham saat sang kakak berkata jika Bingham seperti bukan bagian dari keluarga.
George Clooney sukses melebur ke aura Ryan Bingham. Kemiringan pemikirannya dijabani dengan sangat lihai. Setali tiga uang dengan penampilan mengejutkan dari Anna Kendrick. Aktris dari franchise Twilight ini memberikan akting yang kuat dalam meladeni Clooney berargumen. Ketidakpuasan akan pekerjannya dilihatkan dengan sangat pedih. Penampilan ayu juga datang dari Vera Farmiga sebagai wanita paruh baya yang masih doyan akan kehidupan glamor. Jadi, untuk masalah akting, mereka sudah memberikan yang terbaik, tak salah jika nominasi Oscar mereka dapatkan.
Up in the Air memang bukan tipe yang mudah dinikmati oleh setiap penonton. Karena dengan gerak lambat, memang sedikit membosankan bagi beberapa orang. Tapi menurut saya pribadi, film ini jelas memiliki daya pikat yang tak hanya lewat jalinan cerita, akting serta musik, tapi juga menjabarkan kepongahan manusia yang sering bebas mengudara dan lupa untuk kembali mendarat. Untung saja, pekerjaan ini tidak umum bagi negara Indonesia. Jikalau pun ada, yah sudah, makin banyak saja orang sombong di dunia ini. HIGHLY RECOMMENDED!!! Happy watching!
Cast : George Clooney, Vera Farmiga, Anna Kendrick, Jason Bateman
Rate : 4,5/5
Ketika saya mengetahui jika Jason Reitman akan kembali membuat film drama dengan mengajak George Clooney sebagai aktornya, saat itu juga saya sudah mewaspadai jika film tersebut akan menjadi karya yang sangat pintar. Dan, beberapa bulan kemudian hal itu menjadi beralasan saat saya melihat hasil akhir Up in the Air yang memang brilian dalam menyajikan tema sederhana menjadi sebuah film sarat makna. Seperti Juno yang mencoba membawa penonton ke area pendewasaan diri, Up in the Air malah diperlihatkan bagaimana seorang dewasa yang memiliki sifat keremajaan. Lupa akan umur, lupa akan perasaan orang sekitar, dan lupa akan betapa pentingnya bersosialisasi.
Up in the Air bercerita tentang Ryan Bingham, seorang pegawai yang hanya bekerja memecat karyawan suatu perusahaan. Di tengah hidupnya yang gemilang keberhasilan, ia dihadapkan oleh seorang pegawai wanita muda yang merencanakan hal baru dalam proses pemecatan agar lebih efisien. Belum lagi, di tengah tugas Ryan bertemu perempuan berperangai sama tapi bedanya memandang hidup lebih terarah. Ryan seperti mengawang dan mengudara sendiri dengan dunianya, sehingga melupakan kodrat dan kewajiban sebagai seorang manusia, dan lelaki.
Reitman yang mengerjakan naskah bersama Sheldon Turner yang juga mengadaptasi novel karangan Walter Kirn, sangat berhasil dalam membuat film ini menjadi sangat pintar. Reitman menyiasati ke-indie-annya dengan penyutradaraan yang indah. Dan juga Reitman berhasil menopengi kepedihan dan kesepian hati Ryan Bingham lewat kehidupan parlente dan flamboyannya. Diceritakan bagaimana Bingham harus belajar bertoleransi lewat pekerjaannya, mendapat pencerahan lewat pekerjaannya, menemukan makna cinta lewat pekerjaannya. Ryan belajar untuk tidak selalu merendahkan orang lain lewat perkataannya. Ryan juga belajar betapa pentingnya hidup membaur dengan sesama. Lihat saja betapa hinanya dia saat ditolak sang adik untuk menjadi pendamping pernikahannya. Betapa sakitnya hati Bingham saat sang kakak berkata jika Bingham seperti bukan bagian dari keluarga.
George Clooney sukses melebur ke aura Ryan Bingham. Kemiringan pemikirannya dijabani dengan sangat lihai. Setali tiga uang dengan penampilan mengejutkan dari Anna Kendrick. Aktris dari franchise Twilight ini memberikan akting yang kuat dalam meladeni Clooney berargumen. Ketidakpuasan akan pekerjannya dilihatkan dengan sangat pedih. Penampilan ayu juga datang dari Vera Farmiga sebagai wanita paruh baya yang masih doyan akan kehidupan glamor. Jadi, untuk masalah akting, mereka sudah memberikan yang terbaik, tak salah jika nominasi Oscar mereka dapatkan.
Up in the Air memang bukan tipe yang mudah dinikmati oleh setiap penonton. Karena dengan gerak lambat, memang sedikit membosankan bagi beberapa orang. Tapi menurut saya pribadi, film ini jelas memiliki daya pikat yang tak hanya lewat jalinan cerita, akting serta musik, tapi juga menjabarkan kepongahan manusia yang sering bebas mengudara dan lupa untuk kembali mendarat. Untung saja, pekerjaan ini tidak umum bagi negara Indonesia. Jikalau pun ada, yah sudah, makin banyak saja orang sombong di dunia ini. HIGHLY RECOMMENDED!!! Happy watching!
by: Aditya Saputra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar