Director : Phyllida Lloyd
Cast : Meryl Streep, Amanda Seyfried, Pierce Brosnan, Colin Firth, Stellan Skarsgard, Dominic Cooper
Rate : 3/5
Di sebuah kepulauan Yunani, seorang gadis yang akan menikah harus merasa kebingungan ketika hatinya bertanya anak siapakah dirinya. Akhirnya ia mengirim undangan kepada 3 orang lelaki yang disinyalir pernah memiliki kedekatan khusus dengan ibunya di masa muda dulu. Ibunya yang tidak tau menau dengan masalah tersebut malah bergembira ria dengan 2 teman seangkatannya yang sama lucunya. Dan, ketika ketiga pria itu datang, membuat sang ibu terperangah sehingga mencoba membuka kembari lembaran lama guna untuk merangkai lembaran baru.
Kekocakan film ini memang terbukti menghibur berkat tampilan filmnya yang bergenre musikal. Dengan ini, para pemainnya bisa mengeluarkan bakat lain mereka selain akting, yaitu bernyanyi. Amanda Seyfried dan Meryl Streep menjadi dua primadona yang menyuguhkan kecantikan serta talenta secara bersamaan. Keapikan dan keenerjikan Streep dalam olah vokal dan berakting akhirnya menganugrahinya sebuah piala bola dunia emas sebagai aktris terbaik komedi/musikal. Sedangkan trio Pierce Brosnan, Colin Firth serta Stellan Skarsgard cukup bisa menstabilkan suara cempreng mereka dengan gairah keremajaan yang saling bertautan.
Satu hal yang paling penting adalah penggunaan lagu lawas ABBA yang diperdengarkan di sepanjang film. Dibuka dengan I Have A Dream, sekaligus sebagai pertanda jika lagu-lagu ABBA masih kencang untuk menjadi yang terfavorit. Kurang lebih 21 lagu ABBA bersenandung, antara lain Mamma Mia, Our Last Summer, S.O.S., The Winner Takes It All, Lay All Your Love on Me. Para penonton berumur sudah pasti akan bernostalgia, sedangkan penonton remaja akan diperkenalkan lagu-lagu klasik yang tak habis dimakan zaman.
Aransemen musik serta koreografi Mamma Mia! bisa dibilang cukup menyenangkan. Bersenang bersama lewat musik dan tari, bermain di hawa sejuk lepas pantai serta tambahan keciamikan musikalitas dari lagu-lagu ABBA. Kurangnya, meski sudah bersemangat dalam tampilan visual, ternyata Mamma Mia! Masih cenderung membosankan dari sisi naskah. Terlalu lesu skripnya malah membuat keasikan menonton jadi sedikit berkurang. Tapi, sang sutradaranya sudah cukup baik dalam mengarahkan semua aktornya meski dengan naskah seadaanya. Itu belum termasuk pujian jika Mamma Mia! adalah debut penyutradaraan seorang Phyllida Lloyd. Hebatnya lagi, di film pertamanya ini ia sudah mampu mengenyam laba ratusan juta dolar untuk peredaran seluruh dunia.
Membawa semangat yang sama ketika Julie Taymor menyadur lagu The Beatles menjadi karya musikal di Across the Universe, Mamma Mia! sama bagusnya. Keduanya cenderung memberikan unsur hiburan yang pas. Dan khusus untuk Mamma Mia! saya nilai punya poin lebih. Mamma Mia! mempunyai ABBA, salah satu grup vokal jadul yang paling sering saya dengar lagu-lagunya. Happy watching!
by: Aditya Saputra
Cuma Mamma Mia yg baru ditonton, dari semua yg di-tag.
BalasHapusYang disuka dari film ini tante Meryl, lagu-lagunya sama pulaunya.
*berkhayal kapan punya rumah di pulau* hehehe
masih ada yg typo Dit :p
Yep, i love ABBA's songs. Hehehe.
BalasHapusAku koreksi dah. PAdahal la ngetik dari rumah loh. Tetep be typo. T.T