Director : Gary Trousdale, Kirk Wise
Voice : Paige O'Hara, Robby Henson, Richard White, Jerry Orbach
Rate : 3,5/5
Sebelum Pixar membuka wacana baru tentang sebuah panorama animasi, Walt Disney selaku tetua genre film komputer selalu menghadirkan suguhan berkualitas lewat tampilan 2D. Dengan dibuka lembaran semacam Snow White and the Seven Dwarfs, Bambi, Dumbo serta Pinnochio waktu itu, Disney menjelma menjadi studio raksasa spesialis film animasi teratas. Bukan hanya sebagai pelopor, tetapi kru Disney juga sukses mencamur goresan tangan tadi dengan balutan cerita yang segar dan mendidik. Jadi tak heran jika berpuluh-puluh tahun kemudian, karya-karyanya akan terus menjadi pilihan untuk sajian keluarga. Dan sekali lagi, Disney menghadirkan sosok jelita Belle kepada pemirsanya lewat alunan drama romansa si cantik dan si buruk rupa.
Belle, gadis yang secantik namanya tengah dihadang bencana saat ayahnya ditawan seekor buas di sebuah istana majis. Kastil itu dihuni oleh benda-benda yang hidup bak manusia yang ceriwis. Belle barter dengan si pembuas dan mengorbankan dirinya agar sang ayah dibebaskan. Ternyata, The Beast tadi kagum akan kecantikan dan kebaikan hati si wanita dan bertekad untuk merubah image agar jampi-jampi kepada dirinya berhenti mengurung dirinya dari dunia luar. Di tengah siasat tadi, masih ada saja yang tidak terima dengan sikap The Beast sehingga rombongan warga melakukan 'demonstrasi' serta menyerang makhluk buas itu. Ending-nya? Tidak mungkin tidak ada yang tau akhir cerita cinta ini.
Itu tadi, sebuah penceritaan yang boleh dibilang biasa berhasil dimanfaatkan dengan baik. Semua tergambar dengan sangat halus melalui berbagai karakter jamak lengkap dengan watak masing-masing. Dari penokohan tersebut, penonton segala usia sudah pasti akan bisa meramu sendiri yang mana abaik dan jahat. Tidak berlebihan juka Beauty and the Beast saya katakan sebagai mata rantai di mana animasi bisa mencakup segala batasan usia. Dengan torehan dolar yang memuaskan, film ini memang sukses menyulap penonton yang menilai dari drama sendu menjadi sebuah masterpiece Disney. Tak hanya box office, Beauty and the Beast sempet menjadi film animasi pertama yang bercokol di salah satu nominasi Best Picture Oscar. Tidak berlebihan, tapi memang harus diakui jika kemenangan belum pantas diraih. Di kategori lain, film ini sukses menggongol 2 piala, untuk score music dan lagu terbaik untuk lagu senada judulnya, Beauty and the Beast sekaligus mengalahkan 2 judul lainnya Belle dan Be Our Guest. Khusus untuk lagu Beauty and the Beast, kawula muda dari dulu hingga sekarang tetap menggandrunginya. Terbukti dengan masuknya lagu tersebut di puncak-puncak tangga lagu mingguan.
Lupakan dulu produk-produk animasi jaman sekarang, Beauty and the Beast seperti sebuah pembuktian jika sebuah animasi bisa juga bertanding di kelas-kelas festival. Dengan pesan moral sejuta umat, Beauty and the Beast mengajarkan kita untuk saling menolong, tidak berprasangka buruk serta menganut paham kebersamaan dan berperikemanusiaan tinggi.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, film edaran 1991 ini sangat layak untuk ditonton sampai kapanpun, referensi untuk film dahsyat serta tidak kalah dengan pe-render-an animasi 3d jaman sekarang. Dan lagi, seluruh karakter unik di film ini sudah me-universal dan telah menjadi franchise untuk barang koleksi. Singkat kata, an hilarious outstanding movie that had amazed billion of people.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar