Kamis, 22 Juli 2010

The Sorcerer's Apprentice (2010)

Director : Jon Turtletaub
Cast : Nicolas Cage, Jay Baruchel, Alfred Molina, Monica Belucci, Teresa Palmer
Rate : 2,5/5


Premisnya : Morgana yang masuk ke tubuh Veronica dan terkurung hingga ribuan tahun. Selama itu, Balthazar harus mencari sesosok anak manusia yang disinyalir memiliki 'talenta' khusus yang bisa mengubah segalanya dan yang paling penting bisa melepas kutukan sekaligus menyelamatkan alam dunia dari serangan si jahat Horvarth. Ternyata si anak itu adalah pria culun yang kesulitan dalam cinta, Dave, dan harus menepukkan sebelah tangan atas kegagalan meraih hati Becky. Segala hal genting sepanjang perjuangan menyelamatkan bumi akhirnya diperoleh dengan sebuah kebahagiaan.

Jerry Bruckheimer adalah dalang film ini. Dengan kredit filmografi yang sangat dahsyat dalam perolehan dolar, Jerry boleh saja merasa sebagai produser terhebat di belantika perfilman dunia. Dengan paduan dari Disney, Jerry sukses menyokong film-film yang menjurus ke sajian keluarga, atau paling tidak hiburan ketawa-ketiwi semata dan umbar efek spesial. Dari segi kualitas, sayangnya masih banyak yang di bawah nalar. Satu hal yang tidak pernah terlintas dipikiran Bruckheimer. Lantasnya, sang sutradara yang didanai tadi hanya membuat film yang ala kadarnya. Maksudnya hanya mengandalkan suasana hura-hura dan melencengkan kecerdasan otak. Jon Turtletaub yang sering kali duet dengan master ini tetap memakai tradisi yang sama seperti yang ia lakukan di dwiloji National Treasure. Uniknya lagi, ini pertemuan ketiganya dengan si maestro akting, Nicolas Cage.

Sejak National Treasure, Turtletaub memang kurang produktif dan efisien dalam menggarap sebuah film. Seperti yang terjadi di The Sorcerer's Apprentice, Jon hanya mengandalkan efek tanpa memerdulikan kepentingan cerita, naskah dan akting pemain sebagai atribut utama. Bolehlah, kita katakan komputerisasi di film ini cukup memukau dan menghibur. Sialnya, itu tidak terlalu membantu dan manalagi computer generated seperti itu telah dipakai oleh beratus-ratus film bergenre serupa. Apa mau dikata, Turtletaub hanya mau bermain aman dan tujuan utamanya adalah filmnya bisa balik modal. Lebih untung lagi jika labanya berkali-kali lipat. Tapi, merasa berdosakah ia jika harus menipu mentah-mentah logika penonton dengan segala kekonyolan film ini? Sudahlah, toh ini cuma film dengan patokan keluarga.

Jangan salah, sesekali kita diberitahu sedikit tentang ilmu pengetahuan tentang bagaimana molekul Tesla yang ber-elektromagnetik dengan kemampuan listrik. Sayangnya, itu hanya sekali lewat saja. Humor yang terlontar di film ini saya nilai agak kaku. Ada sebagian yang mengundang tawa, tapi tidak sedikit juga yang membuat kening berkerut. Entah apa yang ada di otak penulis naskahnya kala menulis guyonan yang sepertinya hanya dimengerti oleh dia sendiri. At least, buat sebagian warga Amerika. Naskah yang payah juga berakibat kepada permainan para aktornya yang melemah hingga perujungan film. Khusus untuk Nic Cage, entah apa maksudnya mengambil banyak proyek setiap tahunnya. Untuk menambah daftar panjang perfilmannya atau berniat membayar hutangnya yang melimpah? Cuma dia yang tau. Yang jelas, aktingnya di sini kendati tidak buruk amat, tetap saja kurang maksimal. Itu juga diikuti oleh performa Jay Baruchel, Teresa Palmer serta Monica Belucci. Yang boleh dikasih sedikit kredit adalah Alfred Molina yang jarang bermain jelek. Tapi untungnya, film ini diisi oleh beberapa lagu era MTV yang cukup easy-listening dan pas untuk setiap adegannya.

Sebuah film pelepasan bagian dari Disney's Fantasia, The Sorcerer's Apprentice hadir murni untuk menghibur para penonton yang sudah bebal dengan kehidupan duniawi. Apprentice cukup pantas disandang sebagai film berefek megah untuk slot edar bulan-bulan musim panas. Naasnya, kesempatan itu tidak dimanfaatkan dengan baik tanpa menjanjikan sesuatu yang lebih. Atau pesan moral yang membekas di benak penonton. By the way, i still miss Nic Cage's great acting like he did in Leaving Las Vegas, Adaptation, and or Bad Lieutenant.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar