Senin, 05 Juli 2010

Eclipse (2010)


Director : David Slade
Cast : Kristen Stewart, Robert Pattinson, Taylor Lutner, Anna Kendrick, Ashley Greene, Xavier Samuel, Bryce Dallas Howard, Dakota Fanning
Rate : 2/5


2 tahun lalu, novel tulisan Sthepanie Meyer diangkat ke layar lebar dengan Summit sebagai dekengnya. Awalnya agak meragukan meski optimisme juga terasa sangat besar di pundak Catherine Hardwicke sebagai sutradara. Twilight menggemparkan dunia dengan cerita percintaan aneh bin ajaib antara seorang manusia dan vampir. Vampir? Yak! Hebatnya, film yang terkesan annoying bagi para pria sangat bertolak belakang untuk para gadis serta ibu-ibu. Dengan vampir berwajah kemerling, Twilight menjadi sebuah fenomenal kala itu. Box office tidak bisa dibendung, dan setahun kemudian sekuelnya lahir. Kali ini dengan embel-embel New Moon plus penonjolan karakter manusia serigala yang hobi telanjang dada. Menggelikan, film ini jauh lebih laris. Summit tertawa lebar dari hasil karya Chris Weitz ini.


Pertengahan 2010 saga ini menyapa penggemarnya (yang sering disebut twihard) dengan judul baru, Eclipse. Kali ini Bella Swan tambah bimbang harus memilih mana yang terbaik di matanya? Vampir berbedak tebal, atau manusia serigala sok sangar? Keduanya punya kesamaan, berbicara laiknya sang pujangga membaca puisi konyol. Lanjut, manalagi kelompok Cullen harus menghadapi Victoria yang jahat dan klan Volturi yang ingin kehendak lain.

Untuk sambungan kedua kali ini dipegang oleh David Slade dengan jabatan sutradara. Menengok ke belakang atas 30 Days of Night-nya yang cupu tapi kelam, Eclipse malah lebih culun-punya. Saya nilai ia gagal meramu lanjutan kisah cinta terlarang ini. Satu episode True Blood saja jauh lebih mengasikkan jika dibandingkan dengan Eclipse secara keseluruhan. Slade takut keluar pattern Twilight yang dari awal sudah dibuat begitu melankolis. Tapi ia mengindahkan pemikiran itu, toh penonton pasti tetap akan berbondong-bondong membeli tiket. Belum lagi untuk bagian dialog. Sumpah!!! Jauh lebih norak dan disgusting daripada New Moon. Setiap untaian kata cinta tak membekas malah terkesan seperti seorang ayah yang sedang berdongeng saking lembutnya. Kasus ini untuk kesemua pemain. Belum lagi jika sedang mulai cengeng-cengengan. Kebosanan semakin merengkuh tubuh saya saat itu juga, sehingga mata akhirnya tak kuasa membendung air mata saking ngantuknya.

Untuk action squence sendiri saya kira sebelumnya akan megah dan memukau karena sebelumnya klan Cullen dan werewolf sudah melakukan persiapan yang matang. Apa mau dikata dan diharap, adegan yang dimaksud malah dibuat seenak perut Slade. Serigala gigit ini, lompat sana, hantam sini, timpuk situ. Bagian itu dieksekusi seakan hanya gadis saja yang menontonnya. Itu belum termasuk ending yang rasanya jauh dari sebuah kisah cinta normal. Lupakanlah, karena memang tak patut diingat juga.

Untunglah masih ada beberapa aspek yang menjadi daya tarik film ini di mata saya. Pertama lagu latar. Saya berani bertaruh, jika soundtrack-nya bukan diisi lagu-lagu pakem, sudah pasti Twilight saga hanya bakal menjadi film sampah yang tak patut ditonton. Mungkin karena produser sudah tau mau dibawa ke arah mana saga ini, jadi ia merekrut band-band berkualitas untuk menggarap soundtrack-nya agar filmnya sendiri tidak terkesan murahan. Selanjutnya, masalah penangkapan kamera. DoP Eclipse berhasil menyorot dan menyambung adegan per adegan dengan sangat indah. Jauhkan Bella dan Edward di padang rumput dengan glitter menyilaukan mata, pandangi serabutan angin yang ditangkap kamera di sekitar ilalang. Sama halnya saat Bella dan Jacob bersitegang di sebuah danau. Panorama yang menyejukkan mata yang menutup keklisean adegan tadi. Menyedihkan dan terasa ironis bukan?

Sudahlah, memang agak kejam jika menghujat Eclipse terlalu dalam. Toh, tim sukses film ini akhirnya berlenggang kangkung jika melihat perolehan box office-nya. Lantas, intisari apa yang bisa diambil lewat film ini? Satu hal yang pasti ialah NO SEX BEFORE MARRIED yang sangat dipertegas oleh Edward Cullen. Hal lainnya mungkin adalah bagi kalian para traveller. Blacklist Forks untuk menjadi tujuan melancong Anda, karena di sana selain dingin juga banyak bersarangnya vampir over-pede dan manusia serigala hobi menyoklatkan kulit. Happy watching!

by: Aditya Saputra

2 komentar:

  1. wiih dak nyangko aku dit kau biso ngerangkay kato-kato nyo hahaha wong kitu galo

    BalasHapus
  2. Haha, biaso be ai.
    Review ini sempet bikin wong marah loh. Dio pecinta Twilight sangat.

    BalasHapus